PERMASALAHAN ETIK DALAM PELAYANAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN DI BALAI LABORATORIUM KESEHATAN DAN KALIBRASI DINAS KESEHATAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ANGGIE MAULANA SUBKHAN, Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, M.A.;Dr. Sri Setyarini, S.Kp.,M.Kes.
2024 | Tesis | MAGISTER BIOETIKA
Tenaga kesehatan di BLKK
Yogyakarta saat melakukan kalibrasi alat kesehatan dihadapkan masalah etis,
masalah yang sering terjadi misalnya saat teknisi kalibrasi kurang memahami
Prosedur Operasional Standar atau alat kesehatan tidak layak pakai, tetapi user
meminta untuk tetap diberi label hijau dengan alasan pelayanan serta terjadinya
manipulasi data untuk mempercepat pelaksanaan kalibrasi. Metode: populasi
adalah semua tenaga kesehatan BLKK Yogyakarta. Sampel adalah sebagian yang
terlibat dalam kegiatan kalibrasi alat kesehatan. Teknik pengambilan sampel,
purposive total sampling. Hasil: Pemahaman tenaga kesehatan terhadap etika
penggunaan alat kesehatan (Blood pressure meter, timbangan, BB inkubator) yang
belum dikalibrasi atau salah kalibrasi oleh BLKK Yogyakarta termasuk baik,
karena pihak teknisi kalibrasi dan pihak pengguna jasa kalibrasi telah memahami
regulasi, alur, dan teknis pelaksanaannya. Pihak Dinkes Kabupaten Sleman DIY
sebagai pengambil kebijakan telah mensosialisasikan regulasi terkait kalibrasi
alat kesehatan (Blood pressure meter, timbangan, BB inkubator) dan melakukan
monev berkala. Permasalahan etik yang terjadi dalam penggunaan alat kesehatan
(Blood pressure meter, timbangan, BB inkubator) yang belum atau salah kalibrasi
oleh BLKK Yogyakarta yaitu terkait keselamatan pasien, kehilangan reputasi,
penurunan kualitas layanan. Secara tertulis tidak ada sanksi atau tindakan
tertentu untuk puskesmas yang tidak melakukan kalibrasi. Sanksi yang paling
berat yang diberikan adalah tidak keluarnya izin operasional.
Health workers at BLKK Yogyakarta when calibrating
medical devices are faced with ethical problems, problems that often occur, for
example when the calibration technician does not understand Standard Operating
Procedures or the medical device is not suitable for use, but the user asks to
still be given a green label for reasons of service and the occurrence data
manipulation to speed up calibration implementation. Method: The population is
all BLKK Yogyakarta health workers. The samples are some of those involved in
medical device calibration activities. Sampling technique, purposive total
sampling. Results: Health workers' understanding of the ethics of using medical
equipment (Blood pressure meters, scales, BB incubators) that have not been
calibrated or miscalibrated by the Yogyakarta BLKK is good, because calibration
technicians and calibration service users understand the regulations, flow and
technical implementation . The Sleman DIY District Health Office as the policy
Kata Kunci : Kalibrasi alat kesehatan,deontologi,virtue,teleologi