Kesediaan Petani Untuk Melanjutkan Adopsi Pertanian Padi Organik di Kabupaten Morowali
Ichsan Nur safar, Pro. Dr. Ir. Masyhuri; Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc.
2024 | Tesis | S2 Magister Manj.Agribisnis
Permasalahan
penerapan inovasi sistem pertanian organik pada komoditas padi bukan hanya pada
tingkat adopsi petani yang rendah, namun juga pada inkonsisten petani dalam
menerapkan sistem pertanian organik yang merupakan salah satu praktik pertanian
berkelanjutan. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mengetahui willingness to
continue adopsi petani terhadap sistem pertanian organik pada komoditas
padi di Kabupaten Morowali; (2) mengetahu faktor-faktor yang memengaruhi willingness
to continue petani terhadap sistem pertanian organik pada komoditas padi di
Kabupaten Morowali; (3) mengetahui keberlanjutan usahatani padi organik di
Kabupaten Morowali; dan (4) mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
keberlanjutan usahatani padi organik di Kabupaten Morowali. Teknik sensus
merupakan teknis sampling yang digunakan, 76 petani yang masih menerapkan
sistem pertanian organik pada komoditas padi digunakan sebagai sampel. Analisis
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji proporsi, ordinary least
square (OLS), dan rapfarm. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa willingness to continue adopsi petani terhadap sistem pertanian
organik pada komoditas padi di Kabupaten Morowali berada pada kategori tinggi.
Pendapatan usahatani peran penyuluh, peran kelompok tani, persepsi ekonomi,
persepsi teknis dapat meningkatkan willingness to continue adopsi petani
sedangkan yang dapat menurunkan yaitu luas lahan. Petani yang dapat mengakses
internet dan yang menerima dukungan pemerintah memiliki willingness to
continue adopsi lebih tinggi. Usahatani padi organik di Kabupaten Morowali
cukup berkelanjutan. Peran penyuluh dan willingness to continue adopsi
petani dapat meningkatkan keberlanjutan usahatani padi organik di Kabupaten
Morowali sedangkan luas lahan dan pengalaman bertani dapat menurunkannya.
Keberlanjutan usahatani padi organik lebih tinggi jika ada dukungan pemerintah.
The
issue with the implementation of organic farming innovations for rice
commodities is not only the low adoption rate among farmers but also the
inconsistency of farmers in applying organic farming systems, which are
considered a form of sustainable agriculture. The objectives of this research
are: (1) to understand the willingness of farmers to continue adopting organic
farming systems for rice commodities in Morowali Regency; (2) to identify the
factors influencing farmers' willingness to continue adopting organic farming
systems for rice commodities in Morowali Regency; (3) to assess the
sustainability of organic rice farming in Morowali Regency; and (4) to
determine the factors influencing the sustainability of organic rice farming in
Morowali Regency. Census technique sampling was employed, with 76 farmers who
are currently practicing organic farming for rice as the sample. The analysis
methods used in this research include descriptive statistics, ordinary least
squares (OLS), and rapfarm. Based on the research findings, it is known that
the willingness of farmers to continue adopting organic farming systems for
rice in Morowali Regency is categorized as high. Farm income, the role of
extension officers, farmers' group participation, economic perception, and
technical perception can increase farmers' willingness to continue adoption,
whereas farm size can decrease it. Farmers with internet access and those
receiving government support show higher willingness to continue adoption.
Organic rice farming in Morowali Regency is moderately sustainable. The role of
extension officers and farmers' willingness to continue adoption can enhance
the sustainability of organic rice farming in Morowali Regency, while farm size
and farming experience can diminish it. Organic rice farming is more
sustainable with government support.
Kata Kunci : willingness to continue, adopsi, keberlanjutan, padi organik