Laporkan Masalah

Keterlambatan Kedatangan Pasien Rujukan di Rumah Sakit Level Tersier sebagai Prediktor Length of Stay Lama pada Pasien Anak Sakit Kritis di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta

Annisa Mulyandini, Dr. dr. Titis Widowati, Sp. A(K); dr. Desy Rusmawatiningtyas, M. Sc, Sp. A(K)

2024 | Tesis | S2 Kedokteran Klinik

Latar belakang: Sampai saat ini masalah rujukan anak sakit kritis masih belum banyak mendapat perhatian dari pihak berwenang. Permasalahan proses perujukan terjadi mulai dari rumah sakit (RS) perujuk, sistem komunikasi, modalitas transportasi maupun RS tujuan rujukan. Rujukan anak sakit kritis memerlukan respon yang cepat dan jawaban yang pasti terkait ketersediaan bed PICU di RS rujukan.



Tujuan: Untuk mengidentifikasi apakah waktu yang dibutuhkan untuk tiba di RS tujuan rujukan berhubungan dengan rawat inap atau length of stay (LOS) lama (sebagai luaran primer) dan mortalitas (sebagai luaran sekunder) pasien rujukan anak sakit kritis di PICU RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.


Pasien dan metode: Penelitian dilakukan dengan desain studi kohort retrospektif dan dilaksanakan sejak 1 Agustus 2022 – 31 Januari 2023 pada pasien anak usia 1 bulan-18 tahun. Data berasal dari pasien anak rujukan sakit kritis yang tiba di instalasi gawat darurat (IGD) lalu rawat inap di PICU RSUP Dr. Sardjito. Data dikumpulkan dari case report form (CRF), lembar rujukan RS asal dan komunikasi manual menggunakan aplikasi percakapan dan telepon kedua RS.


Hasil: Terdapat 526 data (85,5%) sistem rujukan terintegrasi (SISRUTE) pasien anak rujukan sakit kritis yang disetujui untuk berangkat ke IGD RSUP Dr. Sardjito. Dari 358 pasien yang benar-benar tiba di IGD, terdapat 189 pasien (52,8%) yang admisi ke PICU. Dilakukan perhitungan Indeks Youden didapatkan cut off terlambat tiba sebesar 4 jam pada luaran LoS lama (AUC=0,518; nilai p=0,701; IK- 95% 0,43-0,61) dan 5 jam pada luaran mortalitas (AUC=0,530; nilai p=0,560; IK- 95% 0,43-0,63). Tak ada hubungan antara terlambat tiba dengan LOS lama PICU (nilai p=0,17; OR=1,65; IK-95% 0,80-3,38). Sedangkan melalui analisis multivariat regresi logistik, terdapat hubungan antara terlambat tiba dengan mortalitas PICU bersama dengan intubasi dan pembedahan sebagai faktor protektif (nilai p=0,025; OR 3,013; IK-95% 1,146-7,923).


Kesimpulan: Keterlambatan kedatangan bukan prediktor LOS lama di PICU; sedangkan keterlambatan kedatangan ke IGD RS tujuan rujukan merupakan prediktor mortalitas pasien anak rujukan sakit kritis PICU, bersama dengan intubasi dan pembedahan sebagai faktor protektif.


Background: Nowadays, referral system of pediatric critically ill children did not attain sufficient concern from certain authority. The problem found in referral system was challenging, while several aspects may contribute including the origin hospital, communication system, transportation modality, and destination hospital. Referral system of pediatric critically ill patient requires fast response and definite answer about the availability of pediatric intensive care unit (PICU) bed in destination hospital.


Aim: To identify whether time transport is predictor of prolonged length of stay (as primary outcome) and mortality (as secondary outcome) of critically ill pediatrics patient referred to PICU of Dr. Sardjito General Hospital, Yogyakarta.


Patients and methods: A retrospective cohort study design was conducted from August 1st, 2022 – January 31st, 2023, from 1-month to 18-year-old age referred pediatric critically ill patient and were admitted to PICU ward. The data were collected from case report form (CRF), referral note, medical record and manual communication via chat application and telephone between two hospitals.


Result: There were 526 pediatric patients (85.5%) based on SISRUTE data accepted to be transported to Dr. Sardjito General Hospital. Three hundred fifty eight patients were genuinely arrived at emergency room (ER), but there were 189 patients (52.8%) who needed PICU admission. Calculated by Youden Index formula, hence cut off of delayed arrival were 4 hours for prolonged LoS outcome (AUC=0.518; p value=0.701; CI 95% 0.43-0.61) and 5 hours for mortality outcome (AUC=0.530; p value=0.560; CI 95% 0.43-0.63). There was no relation between delayed arrival and prolonged PICU LoS (p value= 0.17; OR=1.65; CI 95% 0.80- 3.38). Multivariate analysis and logistic regression showed that prolonged LoS was statistically significant predictor for mortality event (p value=0.025; OR 3.013; CI 95% 1.146-7.923), accompanied by intubation procedure and surgery as protective factor in referred PICU patient.


Conclusion: Delayed arrival at ER is not a predictor of prolonged PICU LoS; while delayed arrival at ER is predictor of mortality in referral pediatric critically ill patient at PICU ward, accompanied by intubation procedure and surgery as protective factor.


Kata Kunci : Pasien anak rujukan sakit kritis, PICU, terlambat tiba, rawat inap lama, mortalitas

  1. S2-2024-485841-abstract.pdf  
  2. S2-2024-485841-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-485841-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-485841-title.pdf