Laporkan Masalah

Konflik Kebijakan Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir Piyungan

Irsyad Alfikri, Dr. Suripto, S.I.P., M.P.A.

2024 | Tesis | S2 Ilmu Administrasi Negara

Penelitian ini menganalisis konflik kebijakan dalam pengelolaan TPA Piyungan dengan  menggunakan konsep Policy Conflict Framework (PCF) sebagai alat analisisnya. Kegunaan PCF dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sumber, karakteristik, dan dampak konflik kebijakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi.

Pendekatan fenomenologi merupakan kajian yang memahami makna dibalik suatu fenomena yang diuraikan secara rinci, bertujuan untuk memahami respon terhadap keberadaan individu dalam masyarakat dan pengalaman yang dipahami dalam melakukan interaksi satu sama lain. Penggunaan pendekatan fenomenologi dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu peneliti tidak lama berada di lokasi penelitian melainkan mengunjungi lokasi penelitian sebanyak lima kali selama proses pengumpulan data.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam, melakukan observasi terhadap objek penelitian, dan melakukan analisis isi untuk memverifikasi hasil temuan lapangan dengan dokumen terkait. Informan penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis fenomenologi Bogdan dan Taylor.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa serangkaian pengaturan kebijakan dalam kebijakan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir Piyungan dinilai mempengaruhi intensitas konflik yang muncul dalam konflik kebijakan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir Piyungan. Kemudian, intensitas konflik yang muncul juga mempengaruhi dampak konflik kebijakan yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, hasil penelitian ini sejalan dengan konsep PCF yang dikemukakan oleh Weible & Heikkila.

This study analyzes the policy conflict in the management of the Piyungan Final Disposal Site using the concept of the Policy Conflict Framework (PCF) as an analytical tool. The use of PCF in this study is to identify the sources, characteristics, and impacts of a policy conflict. This study uses a qualitative phenomenological approach.

The phenomenological approach is a study that understands the meaning behind a phenomenon that is described in detail, aiming to understand the response to the existence of individuals in society and the experiences understood in carrying out interactions with each other. The use of the phenomenological approach in this study has limitations, namely that the researcher did not stay at the research site for a long time but instead visited the research site five times during the data collection process.

The data collection technique in this study used in-depth interview techniques, conducting observations of research objects, and conducting content analysis to verify the results of field findings with related documents. Research informants were selected using purposive sampling techniques. The data analysis technique used the Bogdan and Taylor phenomenological analysis technique.

The results of the study showed that a series of policy settings in the Piyungan Final Disposal Site management policy were considered to influence the intensity of the conflict that emerged in the Piyungan Final Disposal Site management policy conflict. Then, the intensity of the conflict that arises also influences the impact of the resulting policy conflict. Therefore, the results of this study are in line with the PCF concept put forward by Weible & Heikkila.

Kata Kunci : Kerangka Konflik Kebijakan, Konflik Kebijakan, Resistensi, Pengelolaan Sampah / Policy Conflict Framework, Policy Conflict, Resistence, Waste Management

  1. S2-2024-502282-abstract.pdf  
  2. S2-2024-502282-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-502282-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-502282-title.pdf