Laporkan Masalah

Analisis Nilai Keragaman Pangan Rumah Tangga Petani di Kapanewon Ponjong Kabupaten Gunungkidul

ISKANDAR KESUMA PAHMI, Dr. Evita Hanie Pangaribowo, S.E., M.IDEC.

2024 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Pangan yang terpenuhi secara kualitas dan kuantitas menjadi pilar pembangunan kualitas sumber daya manusia. Semakin baik kualitas pangan penduduk, maka kesejahteraan hidup penduduk tersebut dapat terjamin. Kecamatan Ponjong memiliki hasil produksi budidaya lahan pertanian yang besar namun berbanding terbalik dengan kondisi kesejahteraan kesehatan penduduknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui nilai keragaman pangan rumah tangga dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jumlah sampel sebanyak 91 rumah tangga petani, survei ditentukan dengan metode pengambilan sampel acak dengan imbuhan proporsional. Keragaman makanan diukur melalui HDDS, dengan 12 kelompok makanan (beras; umbi-umbian; sayuran; buah-buahan; daging/unggas/jeroan; telur; ikan dan makanan laut; kacang-kacangan; susu dan produk susu; minyak/lemak; lain-lain) dalam jangka waktu 7 hari. Model regresi linear berganda digunakan untuk menentukan hubungan antara nilai keragaman pangan rumah tangga dengan variabel sosio-ekonomi dan karakteristik kepala rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan nilai keragaman pangan rumah tangga adalah 7,69 dari 12 kelompok makanan, sedangkan nilai idealnya adalah 8,33. Nilai keragaman pangan rumah tangga petani di Kapanewon Ponjong masih berada di bawah nilai ideal. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi nilai keragaman pangan rumah tangga yaitu jumlah anggota rumah tangga, pengeluaran total per kapita dan tingkat pendidikan kepala rumah tangga, sedangkan karakteristik kepala rumah tangga yang lain, pengeluaran pangan per kapita, dan lahan yang dibudidayakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai keragaman pangan rumah tangga petani.

Food that is fulfilled in quality and quantity is the pillar of human resource quality development. The better the food quality of the population, the more the welfare of the population can be guaranteed. Ponjong sub-district has a large production of agricultural land cultivation but is inversely proportional to the health welfare conditions of its population. The purpose of this study is to determine the household diaetary diversity score and the factors that influence it. The number of samples was 91 farmer households, the survey was determined by random sampling method with proportional addition. Dietary diversity was measured through HDDS, with 12 food groups (rice; tubers; vegetables; fruits; meat/poultry/offal; eggs; fish and seafood; nuts; milk and dairy products; oil/fat; others) within a period of 7 days. Multiple linear regression models were used to determine the relationship between the household dietary diversity score and socio-economic variables and characteristics of the household head. The results showed that the household dietary diversity score was 7.69 from 12 food groups, while the ideal value was 8.33. The diet diversity score of farmer households in Kapanewon Ponjong is still below the ideal value. The factors that influence the value of household food diversity are the number of household members, total expenditure per capita and education level of the household head, while other characteristics of the household head, food expenditure per capita, and cultivated land have no significant influence on the diet diversity score of farmer households

Kata Kunci : Keragaman Pangan, Ponjong, Regresi Linear Berganda, Rumah Tangga

  1. S1-2024-458610-abstract.pdf  
  2. S1-2024-458610-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-458610-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-458610-title.pdf