DECOLONIZING KEPERCAYAAN EDUCATION: A CASE STUDY OF MARAPU INDIGENOUS COMMUNITY IN EAST SUMBA
Jear Niklas Doming Karniatu Nenohai, Dr. Zainal Abidin Bagir; Dr. Samsul Maarif
2024 | Tesis | S2 Agama dan Lintas Budaya
Penelitian ini menyelidiki Pendidikan Kepercayaan Marapu, sebuah layanan pendidikan agama untuk komunitas Marapu di Sumba Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara, studi dokumen, dan observasi partisipatif selama tiga bulan (Januari-Maret 2024) di Sumba Timur. Data dianalisis melalui tiga spektrum pribumisasi: inklusi, rekonsiliasi, dan dekolonialisasi yang dikembangkan oleh Gaudry dan Lorenz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Kepercayaan Marapu tidak mendukung anak-anak Marapu. Pendidikan tersebut memiliki muatan kolonial karena juga dipengaruhi oleh politik agama resmi di Indonesia. Pendidikan kepercayaan Marapu tidak mendukung anak-anak Marapu untuk tumbuh menjadi pribadi yang religius. Melalui serangkaian kegiatan dengan komunitas Marapu, saya menyadari bahwa anak-anak Marapu tumbuh menjadi religius melalui pendidikan berbasis komunitas. Sebagai alternatif, tesis ini menawarkan gagasan Dekolonisasi Pendidikan Kepercayaan Marapu untuk mengintegrasikan model pendidikan berbasis komunitas dalam kebijakan pendidikan kepercayaan. Dekolonisasi pendidikan kepercayaan Marapu memberikan ruang bagi masyarakat Marapu untuk berdaulat atas pendidikannya yang mendukung mereka untuk menentukan cara beragama. Lebih lanjut, dengan belajar dari pengalaman Sekolah Adat kamanggih, Dekolonisasi Pendidikan Kepercayaan Marapu menawarkan dua pendekatan konkret agar anak-anak Marapu tumbuh menjadi religius sesuai dengan cita-cita pendidikan nasional.
This research investigates Marapu Kepercayaan Education, a religious education service for the Marapu community in East Sumba. The research methods are interviews, document study, and participatory observation for three months (January-March 2024) in East Sumba. The data were analyzed through three spectrums of indigenization: inclusion, reconciliation, and decolonialization developed by Gaudry and Lorenz. The results show that Marapu kepercayaan Education does not support Marapu children. The education has colonial content because it is also influenced by the politics of official religion in Indonesia. Marapu kepercayaan education does not support Marapu children to grow up to be religious. Through a series of activities with the Marapu community, I recognize that Marapu children grow to be religious through community-based education. As an alternative, this thesis offers the idea of Decolonizing Marapu Kepercayaan Education to integrate a community-based education model in kepercayaan education policy. The decolonization of Marapu kepercayaan education provides space for the Marapu community to be sovereign over its education that supports them to determine how to be religious. Further, by learning from the experience of kamanggih adat school, decolonizing Marapu kepercayaan Education offers two concrete approaches for Marapu children to grow up to be religious in accordance with the ideals of national education.
Kata Kunci : Religious Education, Marapu Kepercayaan Education, Marapu Community, Community-Based Education, Decolonization