Laporkan Masalah

PRAKTIK E-DEVELOPMENT OLEH KELOMPOK INFORMASI MASYARAKAT KAKI LANGIT DESA SUMBERBRANTAS

Ahmad Syahrial Semen D, Suzanna Eddyono, S.Sos., M.Si., MA, Ph.D.

2024 | Tesis | S2 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Praktik pembangunan elektronik (e-Development) berkaitan dengan penggunaan teknologi untuk mendorong pembangunan sosial. Implementasi dari praktik ini mendukung pengurangan kesenjangan digital dengan manifestasi diseminasi informasi ke masyarakat akar rumput. Namun, kompleksitas komunitas lokal sering kali menjadi hambatan dalam praktik e-Development. Oleh karena itu, topik ini penting untuk memberikan pengetahuan empiris mengenai praktik pembangunan dan pemberdayaan yang dimediasi teknologi di level lokal. Berfokus pada Desa Sumberbrantas, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik e-Development yang simultan dengan proses pemberdayaan masyarakat.

Desain studi kasus kualitatif diterapkan dalam penelitian ini dengan melibatkan wawancara semi-struktur, sumber media sosial, observasi, dokumentasi, dan literatur ilmiah. Penelitian lapangan melibatkan 11 informan dari Kelompok Informasi Masyarakat, masyarakat desa, pemerintah desa, dan pemerintah kota. Periode pengumpulan data dilakukan dari Oktober 2023 hingga Mei 2024. Penelitian ini juga memanfaatkan sumber media sosial dengan fokus pada konten pembangunan yang dibagikan melalui kanal YouTube dan Facebook desa. Analisis tematik digunakan untuk memahami variasi data dari berbagai sumber.

Penelitian ini menemukan bahwa praktik pembangunan elektronik yang dijalankan oleh kelompok melalui Program TV Desa meningkatkan kapabilitas anggotanya. Kelompok ini juga mendukung alternatif advokasi masyarakat desa melalui produksi karya film. Praktik ini juga memperluas ruang partisipasi masyarakat desa melalui pemanfaatan media sosial. Dengan demikian, praktik-praktik tersebut memungkinkan peningkatan agensi masyarakat dalam memperjuangkan dan memperoleh hak-hak mereka, sekaligus memberikan mekanisme kontrol atas kebijakan desa. Meskipun telah terdapat arahan untuk mendukung teknologi dalam pemberdayaan masyarakat desa, implementasinya masih belum komprehensif. Faktor struktural yang belum sepenuhnya mendukung penggunaan teknologi secara optimal sebagai media pemberdayaan masyarakat menjadi penghambat dalam penerapan pembangunan elektronik.

Penelitian ini memiliki keterbatasan pada sisi keterbatasan jumlah partisipan dari masyarakat desa. Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk mendukung penggunaan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi guna mendukung pemberdayaan masyarakat di tingkat lokal.

The practice of e-Development involves the use of technology to foster social development. The implementation of this practice supports bridging the digital divide by facilitating information dissemination to grassroots communities. However, the complexity of local communities often poses a barrier to e-Development practices. Therefore, this topic is important as it provides empirical knowledge on technology-mediated development and empowerment practices at the local level. Focusing on Sumberbrantas Village, this study aims to explore e-Development practices that coincide with community empowerment processes.

 

A qualitative case study design was applied in this research, incorporating semi-structured interviews, social media sources, observation, documentation, and scientific literature. Semi-structured interviews were conducted with 11 informants from Community Information Groups, village communities, village government, and municipal government. The data collection was conducted from October 2023 to May 2024. This study also utilized social media sources, focusing on development content shared through the village's YouTube and Facebook channels. Thematic analysis was used to understand the variation of data from different sources.

 

This study found that the implementation of electronic development practices by the group through the Village TV Program enhanced the capabilities of its members. The group also supports alternative advocacy for village communities through the production of films. Additionally, it expands the space for villagers' participation through the utilization of social media. Thus, these practices enable increased community agency in advocating for and obtaining their rights, while providing a mechanism for control over village policies. Despite the existence of policies promoting technological integration in rural community empowerment, implementation remains incomplete. Structural factors that do not fully support the optimal use of technology as a medium for community empowerment present an obstacle to e-Development implementation.

 

This study is limited by the relatively small number of participants from the village community. It provides recommendations to the government to support the use of technology that is tailored to the needs and conditions of local communities to promote empowerment at the grassroots level.

Kata Kunci : E-Development, pemberdayaan masyarakat, informasi, partisipasi, teknologi

  1. S2-2024-499584-abstract.pdf  
  2. S2-2024-499584-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-499584-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-499584-title.pdf