Sinergi Kelembagaan Kepariwisataan dalam Pengelolaan Desa Wisata Ketapanrame, Kabupaten Mojokerto
Gian Rahmad, Rizky Septiana Widyaningtyas, S.H., M.Kn.
2024 | Skripsi | ILMU HUKUM
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis sinergi antara BUMDes, Pelaku
Usaha, dan masyarakat dalam pengelolaan Desa Wisata Ketapanrame, Kabupaten
Mojokerto serta mengetahui dan menganalisis faktor-faktor pendukung dan
penghambat yang mempengaruhi sinergi kelembagaan dalam pengelolaan desa wisata
Ketapanrame, Kabupaten Mojokerto.
Metode
penelitian penulisan hukum ini adalah normatif-empiris dengan sifat deskriptif.
Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari wawancara serta data
sekunder yang diperoleh dari studi dokumen. Data tersebut kemudian dilakukan
analisis kualitatif dan dipaparkan secara deskriptif untuk memaparkan bagaimana
sinergitas kelembagaan dalam pengelolaan desa wisata Ketapanrame.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sinergi kelembagaan yang terjadi di Desa
Ketapanrame, Kabupaten Mojokerto menunjukkan adanya efektivitas dan
keberlanjutan dalam pengelolaan operasional desa wisata. Pelaksanaan sinergi
kelembagaan yang terjadi terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat
pelaksanaannya, seperti sebagaimana hasil wawancara yang telah dilakukan dengan
beberapa responden, didapati bahwa faktor pendukung pembangunan Desa Wisata
Ketapanrame adalah a) alam, b) pemangku kebijakan visioner, dan c) peran dan
keterlibatan masyarakat, sedangkan faktor penghambat pembangunan Desa Wisata
Ketapanrame adalah a) lahan yang terbatas, b) sumber dana yang terbatas, c)
permasalahan perizinan, dan d) permasalahan kebersihan lingkungan Desa Wisata
Ketapanrame.
This study aims to
ascertain and evaluate the institutional synergy in the management of
Ketapanrame Tourism Village, Mojokerto Regency, as well as the supporting and
impeding factors that influence it. BUMDes, business actors, and the community
are the key players in this synergy.
The method of this legal
research is normative-empirical with descriptive type of research. Primary data
from interviews and secondary data from document analyses make up the data
used. Following a qualitative analysis, the data was presented descriptively to
show how institutional synergy was used in the Ketapanrame tourism village
administration.
The result
of this research indicate that the efficiency and sustainability of the
institutional synergy in the operational management of the tourist village in
Ketapanrame Village, Mojokerto Regency. A
number of factors both support and hinder the implementation of institutional
synergy. For example, interviews with multiple respondents revealed that
nature, visionary policy makers, and community involvement all play a positive
role in the development of the Ketapanrame Tourism Village. On the other hand, funding
sources, limited land, licensing issues, and environmental cleanliness issues
are among the factors that hinder the development of the Ketapanrame Tourism
Village.
Kata Kunci : Pariwisata, Kelembagaan, Sinergi, Desa Wisata, Tourism, Institutionalization, Synergy, Tourism Village