Literasi Keuangan, Faktor Situasional, dan Kesadaran Atas Penipuan Investasi Pekerja Migran Indonesia
Septy Nur Sulistyawati, Dian Kartika Rahajeng, S.E., M.Sc., Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Ilmu Akuntansi/Akuntansi Terapan
Tujuan – Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh literasi keuangan dan faktor situasional terhadap kesadaran atas penipuan investasi.
Desain/metodologi/pendekatan – Penelitian ini menggunakan pendekatan explanatory sequential mixed method dengan melibatkan 161 pekerja migran Indonesia yang bekerja di 18 negara. Analisis data kuantitatif menggunakan partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM) dan analisis data kualitatif menggunakan analisis tematik.
Temuan – Penelitian ini menemukan bahwa penipuan investasi yang terjadi pada pekerja migran termasuk kategori skema ponzi. Kesadaran atas penipuan investasi para pekerja migran secara signifikan dipengaruhi oleh pengetahuan keuangan dan faktor situasional yang mereka hadapi.
Orisinalitas/nilai – Orisinalitas penelitian ini terletak pada pemilihan konteks pekerja migran yang selama ini masih menjadi bagian yang terlupakan dari diskusi perihal literasi keuangan. Padahal risiko pekerja migran menjadi korban penipuan keuangan cukup tinggi karena kondisi yang mereka hadapi. Penelitian ini juga memberikan bukti empiris dari teori atribusi yang menyatakan bahwa keputusan yang diambil oleh seserang tidak hanya berkaitan dengan faktor internal tetapi juga faktor eksternal.
Keterbatasan/implikasi penelitian – Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain, pertama hanya pengetahuan keuangan dan faktor situasional yang berpengaruh signifikan terhadap penipuan investasi, sehingga penelitian selanjutnya dapat mencoba untuk melakukan studi eksperimen terhadap sekelompok pekerja migran dengan dua treatment yang berbeda yaitu diberikan pelatihan keuangan dan tanpa pelatihan keuangan. Kedua, penelitian ini juga hanya berfokus pada satu jenis penipuan keuangan yaitu penipuan investasi, sementara dari hasil wawancara dengan responden terdapat banyak penipuan lainnya yang juga menjadi risiko bagi PMI. Penelitian selanjutnya dapat melanjutkan untuk mendalami jenis-jenis penipuan keuangan lain yang berisiko bagi PMI.
Implikasi praktis - Temuan bahwa PMI dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi memiliki kesadaran yang lebih baik terhadap penipuan investasi menegaskan pentingnya pendidikan literasi keuangan yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan PMI. Faktor situasional seperti lingkungan kerja, akses informasi, dan komunitas tempat tinggal juga terbukti berpengaruh terhadap kesadaran PMI terhadap penipuan investasi, sehingga intervensi dari pemerintah yang efektif harus mempertimbangkan konteks situasional di mana PMI berada.
Objective – This study aims to examine the influence of financial literacy and situational factors on awareness of investment fraud.
Design/methodology/approach – This study used an explanatory sequential mixed method approach involving 161 Indonesian migrant workers working in 18 countries. Quantitative data analysis used partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM) and qualitative data analysis used thematic analysis.
Findings – This study found that investment fraud that occurred among migrant workers was categorized as a ponzi scheme. Migrant workers' investment fraud awareness was significantly influenced by their financial knowledge and situational factors.
Originality/value – The originality of this study lies in choosing the context of migrant workers, who have been a forgotten part of the discussion on financial literacy. In fact, the risk of migrant workers becoming victims of financial fraud is quite high due to the conditions they face. This study also provides empirical evidence of attribution theory which states that the decisions made by an individual are not only related to internal factors but also external factors.
Research limitations/implications – Some limitations in this study include, First, only financial knowledge and situational factors have a significant effect on investment fraud. So, further research can try to conduct an experimental study on a group of migrant workers with two different treatments, namely given financial training and without financial training. Secondly, this study also only focuses on one type of financial fraud, namely investment fraud, while from the results of interviews with respondents, there are many other scams that are also a risk for migrant workers. Future research might continue to explore other types of financial fraud that pose a risk to migrant workers.
Practical implications – The finding that migrant workers with higher educational backgrounds have better awareness of investment fraud confirms the importance of financial literacy education tailored to the education level of migrant workers. Situational factors such as work environment, access to information, and community of residence were also shown to influence migrant workers' awareness of investment scams, so effective government interventions should consider the situational context in which migrant workers find themselves.
Kata Kunci : Faktor Situasional, Literasi Keuangan, Pekerja Migran, Penipuan Investasi