Laporkan Masalah

Model Kepercayaan Masyarakat pada Perbaikan Diri Kolaborator Keadilan: Kasus Bharada E

Maria Gracia Amara Pawitra, Prof. Dr. Faturochman, M.A.

2024 | Tesis | S2 Magister Profesi Psikologi

Kepercayaan masyarakat pada perbaikan diri pelaku penting dalam proses reintegrasi ke masyarakat. Sayangnya, meskipun pelaku sudah menjalani sanksi pidana, sanksi sosial tetap berjalan. Fenomena yang berbeda terjadi pada Bharada E, kolaborator keadilan kasus Sambo (2021), yang justru mendapatkan kepercayaan tinggi dari masyarakat. Studi kuantitatif non-eksperimen ini bertujuan untuk menguji model determinan kepercayaan masyarakat pada perbaikan diri Bharada E dengan melibatkan variabel kepribadian terang dan pemikiran kontrafaktual downward yang diprediksikan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung melalui mediator penilaian tentang perilaku meminta maaf. Pengumpulan data menggunakan Skala Kepribadian Terang, Skala Pemikiran Kontrafaktual Downward, Skala Penilaian tentang Perilaku Meminta Maaf, dan Skala Kepercayaan pada Perbaikan Diri Pelaku. Partisipan merupakan komunitas masyarakat yang dipilih melalui purposive sampling secara klasikal (N=212). Hasil CB-SEM menunjukkan model determinan kepercayaan dinyatakan fit, tetapi tidak seutuhnya memenuhi hipotesis. Hanya kepribadian terang yang berpengaruh terhadap kepercayaan melalui mediator penilaian perilaku meminta maaf, sementara pengaruh langsungnya tidak terbukti. Pemikiran kontrafaktual downward juga tidak berpengaruh terhadap kepercayaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Implikasi dari penelitian ini adalah sebagai diskursus reflektif untuk mendukung proses reintegrasi mantan pelaku ke masyarakat.

Public trust in offender redeemability is important in the reintegration process. Unfortunately, offenders often have to face social sanctions, even though they have completed their criminal sentences. Yet different phenomenon happened to Bharada E, the justice collaborator of Sambo case (2021), who gained a high public trust in his redeemability. Thus this non-experimental quantitative study aimed to test the determinant model of public trust in Bharada E's redeemability, involving light triad trait and downward counterfactual thinking which were predicted to influence directly and indirectly through the mediator of perceived forgiveness-seeking behavior. Data was collected using Skala Kepribadian Terang, Skala Pemikiran Kontrafaktual Downward, Skala Penilaian tentang Perilaku Meminta Maaf, and Skala Kepercayaan pada Perbaikan Diri. Participants were community members selected through classical purposive sampling (N=212). The results of CB-SEM showed that the trust determinant model was fit, but did not fully fulfill the hypothesis. Only light triad trait that influenced public belief through perceived forgiveness-seeking behavior, while the direct influence was not proven. Likewise, downward counterfactual thinking was found to have no effect on public belief, either directly or indirectly. The implication of this research is for a reflective discourse to support the ex-offender’s reintegration process into society.

Kata Kunci : kepercayaan pada perbaikan diri, kepribadian terang, pemikiran kontrafaktual downward, penilaian tentang perilaku meminta maaf

  1. S2-2024-487118-abstract.pdf  
  2. S2-2024-487118-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-487118-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-487118-title.pdf