Laporkan Masalah

Kompetensi Literasi Digital Pustakawan dalam Pengelolaan Konten Instagram (Studi Kasus di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia)

Rachelia Methasary, Dr. Rahayu, S.I.P., M.Si., M.A.

2024 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Penelitian ini memiliki tujuan mengkaji literasi digital pustakawan Perpusnas RI dalam mengelola konten perpustakaan di Instagram @perpusnas.go.id. Pengelolaan konten erat kaitannya dengan kemampuan pustakawan dalam mendiseminasi koleksi yang dimiliki Perpusnas RI dengan format yang menarik dan relevan di Instagram. Akan tetapi informasi yang disediakan Instagram Perpusnas RI masih didominasi oleh konten promosi koleksi dan event, sedangkan informasi edukatif belum banyak dipublikasikan. Kompetensi literasi digital pustakawan pada penelitian ini dianalisis dengan model DigComp 2.1 yang dicetuskan European Commission (Carretero et al., 2017). Terdapat lima aspek yang diteliti, yaitu information and data literacy, communication and collaboration, digital content creation, safety, dan problem solving. Selanjutnya, metode yang dipakai dalam riset ini ialah studi kasus oleh John W. Creswell dengan melihat fenomena literasi digital di Perpusnas RI lebih mendalam. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa pustakawan Perpusnas RI telah cakap mengelola konten Instagram berdasarkan kompetensi literasi digital DigComp 2.1. Namun, terdapat kekurangan pada indikator information and data literacy serta digital content creation yang berhubungan dengan tidak berkembangnya kreativitas pustakawan dalam mengelola informasi edukatif dan hanya berfokus pada promosi. Peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk meningkatkan kualitas literasi digital pustakawan Perpusnas RI serta sebagai acuan penelitian selanjutnya dalam mengkaji literasi digital pustakawan lembaga perpustakaan lainnya.





The aim of this research is to analyze the digital literacy concerning National Library of Indonesia (Perpusnas RI) librarians in managing library content on Instagram @perpusnas.go.id. Content management has correlation with the ability of librarians to disseminate collections owned by Perpusnas RI through interesting and relevant formats on Instagram. However, the information provided by Perpusnas RI in Instagram is still dominated by promotional content for collections and events, while educational information has not been published much. The digital literacy competence of librarians in this study was analyzed using the DigComp 2.1 model created by European Commission (Carretero et al., 2017). There are five aspects, namely information and data literacy, communication and collaboration, digital content creation, safety, and problem solving. Furthermore, this study apply case study method by John W. Creswell to look at the phenomenon of digital literacy at Perpusnas RI in more depth. The research’s results present that Perpusnas RI librarians are competent in managing Instagram content based on the digital literacy competency DigComp 2.1. However, there are deficiencies in the information and data literacy indicators and also digital content creation which are associated with the absence of librarian creativity’s development in managing educational information and only focusing on promotion. Hope, this study can be a reference for improving the quality of digital literacy of Perpusnas RI librarians and also for further research in studying the digital literacy of librarians at other library institutions.





Kata Kunci : DigComp 2.1, Instagram, Konten, Literasi Digital, Perpustakaan, Pustakawan

  1. S2-2024-502107-abstract.pdf  
  2. S2-2024-502107-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-502107-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-502107-title.pdf