Pengaruh Pembasahan Pita Serat Sutra oleh Bahan Adhesif Dengan dan Tanpa Filler sebagai Penguat Resin Komposit terhadap Ketahanan Fraktur Restorasi Kavitas Kelas I
Aprillieza Harinda, drg. Margareta Rinastiti, M.Kes., Sp.KG, Subsp.KR(K)., Ph.D ; Dr. drg. Wignyo Hadriyanto, M.S., Sp.KG, Subsp. KE(K), FICD.
2024 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Konservasi Gigi
Pita fiber dalam
restorasi resin komposit dapat meningkatkan kekuatan internal dan mencegah fraktur gigi. Serat sutra Bombyx mori adalah alternatif pengganti serat sintesis dengan sifat
mekanis dan biokompatibilitas baik, serta memerlukan
pembasahan optimal untuk menciptakan pelekatan antarmuka yang adekuat dengan resin komposit dalam restorasi.
Pembasahan serat sutra dengan adhesif mengandung nanofiller
berpotensi menambah kekuatan mekanis restorasi, namun kemampuan pembasahannya lebih rendah karena viskositasnya yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pembasahan pita serat sutra oleh bahan adhesif dengan dan
tanpa filler sebagai penguat resin
komposit terhadap ketahanan fraktur restorasi direk kavitas kelas I.
Sebanyak
30 gigi premolar maksila ditanam dalam blok akrilik, dipotong tonjolnya, dibuat
kavitas kelas I, kemudian dibagi kedalam tiga kelompok berdasarkan jenis
pembasahan terhadap pita serat sutra yang memperkuat restorasi resin komposit.
Kelompok I dibasahi adhesif nonfiller (n=10), kelompok II dibasahi adhesif dengan filler (n=10), dan kelompok II tanpa pembasahan (n=10). Spesimen diinkubasi dalam
saliva buatan pH 7 pada suhu 37oC. Ketahanan fraktur diuji dengan universal testing mechine. Analisis data menggunakan uji ANAVA satu jalur dan post hoc Games Howel (?=0,05).
Hasil
analisis menunjukkan pembasahan adhesif tanpa filler memiliki rerata ketahanan fraktur terendah (841,044N), sementara
pembasahan adhesif dengan filler (1190,411N) tidak berbeda secara bermakna dengan tanpa pembasahan (1060,438N). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pembasahan oleh adhesif terhadap pita serat sutra tidak meningkatkan
ketahanan fraktur restorasi resin komposit.
Fiber ribbon inside
composite restoration reinforces internal strength and prevent fracture of
tooth structure. Bombyx mori silk
fiber is an alternative substitute of synthetic fiber with respectable
mechanical properties and biocompatibility, also requires optimal impregnation
to create adequate interfacial bonding with composit resin within restoration
to achieve satisfying mechanical strength. Additional impregnation with
adhesive filled by nanofiller potentially raise the mechanical properties, yet
the higher viscosity leads to decrease wetting ability. This study aims to find
out the effect of additional impregnation to silk fiber by filled and unfilled
adhesive as direct composite restoration reinforcement to fracture resistance
in class I cavity.
Thirty maxillary
premolars implanted to acrylic boxes, flattened cups, prepared with class I cavity,
then devided into three grups by types of impregnation to silk fiber which
reinforce composite resin restoration within. Group I impregnated by adhesive
with filler (n=10), group II impregnated by adhesive without filler (n=10), and
group III without impregnation. Speciments incubated within 37oC pH
7 artificial saliva. Fracture resistance tested with universal testing mechine.
Data analyzed with one way ANOVA test (?=0,05) and post hoc Games Howel (?=0,05) test.
Average fracture resistance of impregnation by
adhesive without filler group is the lowest (841,044N), meanwhile impregnation
by adhesive with filler (1190,411N) is not significantly different to group
without impregnation (1060,438N). Conclusion of this research is that
impregnation to silk fiber with adhesive material doesn’t increase fracture
resistance of composite restoration.
Kata Kunci : pita serat sutra, pembasahan, bahan adhesif dengan dan tanpa filler, ketahanan fraktur
