Being Muslim Under the Christian Domination: The Dissimulation of Crypto Islam in Medieval Spain

Muhammad Ikhsan Attaftazani, Prof. Dr. Fatimah Husein; Dr. Leonard Chrysostomos Epafras

2024 | Tesis | S2 Agama dan Lintas Budaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perlawanan umat Islam untuk mempertahankan identitas mereka selama konversi oleh raja-raja Kristen setelah jatuhnya Granada pada tahun 1492 M. Konversi umat Islam lebih lanjut dibahas dari perspektif sejarawan Kristen dan Muslim abad pertengahan, apakah itu dipaksakan atau damai. Penelitian ini difokuskan pada periode 1492-1614 M ketika umat Islam berjuang untuk mempertahankan iman dan identitas mereka dalam menghadapi pengusiran. Penelitian ini juga mencakup latar belakang sejarah yang berfokus pada apa yang dilakukan oleh orang Kristen dan tanggapan Moriscos. Selama lebih dari satu abad, Moriscos hidup di bawah dominasi Kristen dan menjadi kelompok subordinat. Selain Muslim, Yahudi juga dibahas secara singkat dalam penelitian ini sebagai kelompok subordinat. Orang Moriscos menyembunyikan identitas mereka dan memiliki identitas multi-agama dengan menampakkan Kristen dan menyembunyikan Islam. Identitas multi-agama Moriscos ada karena konversi di bawah raja Kristen dan perkawinan campur sejak periode Islam. Oleh karena itu, untuk menambah pembahasan, penelitian ini juga menyertakan fatwa-fatwa ulama di sekitar Spanyol terkait dengan disimulasi, perkawinan campur, dan tinggal di wilayah non-Muslim. 

Penelitian ini menggunakan metode tematik-analitik dan mengandalkan pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan. Literatur yang digunakan sebagian besar berasal dari para sarjana kontemporer dan beberapa naskah abad pertengahan. Dengan demikian, penelitian ini menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: (1) Bagaimana raja Kristen memperlakukan umat Islam setelah kejatuhan Kerajaan Islam? (2) Bagaimana umat Islam menyembunyikan identitas agama mereka di bawah dominasi Kristen? (3) Bagaimana umat Islam mengalami identitas multi-agama sebelum dan sesudah konversi? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan transkrip tersembunyi dan terbuka dari James C. Scott untuk melihat bentuk disimulasi Moriscos. Selain itu, teori Cornille tentang kepemilikan banyak agama juga membantu untuk melihat jenis identitas Moriscos.

Selama periode ini, umat Islam memiliki kepemilikan ganda sebagai Muslim dan Kristen, yang dikenal sebagai Crypto-Islam, karena mereka berusaha untuk mempertahankan praktik keagamaan mereka setelah pemindahan agama secara paksa oleh raja-raja Kristen. Mereka mencoba menyamarkan iman mereka dengan berpraktik seperti orang Kristen, tetapi mereka mempraktikkan Islam secara diam-diam dengan mengikuti fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh para ulama. Setelah menganalisis perlawanan Moriscos dari teori James Scott, penelitian ini menemukan bahwa Moriscos memiliki beberapa bentuk transkrip tersembunyi, seperti jimat, situs sosial, nama samaran, cerita rakyat, dan rumor. Salah satu transkrip tersembunyi Moriscos yang paling penting adalah situs sosial, yang menjadi tempat aman mereka dari dominasi Kristen. Dengan mengeksplorasi hal tersebut, penelitian ini menyoroti perlawanan hingga pengusiran Muslim dari Semenanjung Iberia. Selain itu, orang Morisco memiliki identitas agama yang asimetris, yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan identitas keislaman mereka meskipun secara nominal beragama Kristen. Signifikansi penelitian ini terhadap isu kontemporer adalah disimulasi kelompok minoritas seperti Ahmadiyah, Syiah, dan Penghayat di Indonesia.

This research aims to explore the resistance of Muslims to keep their identity during the conversion by Christian monarchs after the fall of Granada in 1492 CE. The conversion of Muslims further discussed from the perspective of Christian and Muslim medieval historians, whether it was forced or peace. This study focused on the period from 1492 to 1614 CE when Muslims struggled to maintain their faith and identity in the face of expulsion. This research also included historical background focused on what the Christian did and Moriscos's response. For more than a century, Moriscos lived under the Christian domination and became the subordinate group. Besides Muslims, Jews are also briefly discussed in this research as the subordinate. Moriscos hid their identity and possessed multi-religious belonging by simulating Christianity and dissimulating Islam. Moriscos’ multi-religious identity existed because of conversion under the Christian monarch and intermarriage since the Islamic period. Therefore, to add the discussion, this research also included the fatwas from ulama around Spain related to dissimulation, intermarriage, and living in non-Muslim territory.

The research utilized a thematic-analytic method and relies on data collection through library research. The literature mostly came from contemporary scholars and a few medieval manuscripts. By doing so, this research answers the following questions: (1) How did the Christian monarch treat Muslims after the fall of the Islamic Kingdom? (2) How did Muslims dissimulate their religious identity under the Christian domination? (3) How did Muslims experience multi-religious identity before and after the conversion? To answer the questions, this research used the hidden and public transcript from James C. Scott to see Moriscos's dissimulation form. Furthermore, Cornille's theory of multiple religious belongings also helped to see the type of Moriscos’ identity.

During this period, Muslims had multiple belonging as Muslims and Christians, known as Crypto-Islam, as they attempted to preserve their religious practices after coercive conversions by Christian monarchs. They tried dissimulating their faith by practicing like Christians, but they practiced Islam secretly by following the fatwas issued by ulama. After analyzing Moriscos’ resistance from James Scott's theory, this research found that Moriscos had several forms of hidden transcript, such as amulets, social sites, pseudonyms, folktales, and rumors. One of Moriscos's most important hidden transcripts was a social site, which became their safe place from Christian domination. By exploring these, this research sheds light on the resistance until the expulsion of Muslims from the Iberian Peninsula. Besides that, Moriscos had asymmetrical belonging of religious identity, which allowed them to keep their Islamic identity while nominally Christian. The significance of this research for the contemporary issue is the dissimulation of minority groups such as Ahmadiyya, Shia, and Penghayat in Indonesia.

Kata Kunci : Moriscos, Conversion, Resistance, Multi-Religious Identity