Political and Bureaucratic Barriers to Large-Scale Solar Panel Implementation in Indonesia's Energy Landscape
Daniel Kolbeinshavn, Professor Stein Oluf Kristiansen
2024 | Tesis | S2 Manajemen
Tesis ini menyelidiki hambatan politik dan birokrasi dalam penerapan panel surya skala besar di lanskap energi Indonesia. Meskipun Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang signifikan, kontribusi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ke jaringan listrik nasional masih sangat minim. Melalui analisis kualitatif yang melibatkan wawancara dengan para pemangku kepentingan utama dan tinjauan menyeluruh terhadap literatur yang relevan, penelitian ini mengidentifikasi tantangan-tantangan kritis seperti kompleksitas regulasi, kurangnya transparansi, dan keterlibatan pemangku kepentingan yang tidak memadai. Temuan ini menekankan perlunya kebijakan yang lebih terstruktur, peningkatan kemitraan publik-swasta, dan peningkatan transparansi untuk memfasilitasi transisi menuju energi terbarukan. Penelitian ini juga menawarkan wawasan perbandingan dari negara-negara lain, menyediakan peta jalan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan mencapai tujuan keberlanjutan Indonesia. Studi ini menggunakan Teori Institusional untuk menganalisis hambatan politik dan birokrasi dalam penerapan energi surya. Kerangka ini membantu memahami bagaimana berbagai institusi mempengaruhi perilaku organisasi dan proses pengambilan keputusan
This thesis investigates the political and bureaucratic barriers to the implementation of largescale solar panels in Indonesia's energy landscape. Despite Indonesia's significant renewable
energy potential, the contribution of solar PV to the national grid remains minimal. Through a
qualitative analysis involving interviews with key stakeholders and a comprehensive review
of relevant literature, this study identifies critical challenges such as regulatory complexity,
lack of transparency, and insufficient stakeholder engagement. The findings highlight the need
for streamlined policies, enhanced public-private partnerships, and increased transparency to
facilitate the transition to renewable energy. The study also offers comparative insights from
other countries, providing a roadmap for overcoming these barriers and achieving Indonesia’s
sustainability goals. The study utilizes Institutional Theory to analyse the political and
bureaucratic barriers to solar energy implementation. This framework helps to understand
how various institutions influence organizational behaviour and decision-making processes.
Kata Kunci : renewable energy, solar panels, political barriers, bureaucracy, Indonesia, energy transition, institutional theory, regulatory complexity, stakeholder engagement, public-private partnerships