ANALISIS KARAKTERISTIK ENERGI BAMBU ATER (Gigantochloa atter) BERDASARKAN TEMPAT TUMBUH DAN ARAH AKSIAL YANG BERBEDA
Hafid Ainur Rifki, Ir. Denny Irawati, S.Hut., M.Sc., Ph.D., IPM.
2024 | Skripsi | KEHUTANAN
Energi
terbarukan dari biomassa hutan dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar
fosil. Salah satu biomassa dengan laju pertumbuhan yang tinggi di Indonesia
adalah bambu ater (Gigantochloa atter). Bambu ater merupakan bambu yang
banyak tumbuh secara alami salah satunya di Pulau Lombok. Perbedaan tempat
tumbuh memberikan karakteristik yang berbeda terhadap kualitas bambu. Sampai
saat ini penelitian mengenai karakteristik energi bambu ater masih sangat
terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh tempat
tumbuh dan arah aksial yang berbeda pada karakteristik energi bambu ater.
Di
dalam penelitian ini digunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan menggunakan
dua faktor, yaitu tempat tumbuh dan arah aksial. Bahan baku yang digunakan
yaitu stick yang berasal dari empat posisi aksial bambu ater dengan
empat tempat tumbuh yang berbeda di Pulau Lombok. Sampel bambu tersebut
kemudian dilakukan pengujian meliputi kadar air, berat jenis, kadar volatil,
kadar abu, kadar karbon terikat, dan nilai kalor. Hasil dari pengujian tersebut
kemudian dilakukan analisis menggunakan two way annova.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tempat tumbuh bambu ater berpengaruh
nyata pada kadar air, kadar volatil, kadar abu, kadar karbon terikat, dan nilai
kalor. Perbedaan arah aksial bambu ater berpengaruh nyata pada kadar air, kadar
volatil, kadar abu, dan nilai kalor. Sedangkan interaksi antara perbedaan
tempat tumbuh dan arah aksial berpengaruh nyata pada kadar abu, kadar karbon
terikat, dan nilai kalor. Karakteristik bambu ater yang diperoleh dari
penelitian ini yaitu kadar air 9,632-10,941%; berat jenis 0,487-0,512; kadar
volatil 78,845-82,372%; kadar abu 2,273-4,576%; kadar karbon terikat
14,804-18,302%; serta nilai kalor 4153-4505 cal/g.
Renewable
energy from forest biomass can be utilized as a substitute for fossil fuels.
One of the fast-growing biomasses in Indonesia is ater bamboo (Gigantochloa
atter). Ater bamboo grows naturally in many areas, including Lombok Island.
Different growth sites impart varying characteristics to the bamboo quality. To
date, research on the energy characteristics of ater bamboo remains limited.
Therefore, this study aims to determine the effect of different growth sites
and axial directions on the energy characteristics of ater bamboo.
In
this research, a Completely Randomized Design (CRD) method was used with two
factors: growth site and axial direction. The raw material used was bamboo
sticks from four axial positions of ater bamboo, sourced from four different
growth sites on Lombok Island. The bamboo samples were tested for moisture
content, specific gravity, volatile matter content, ash content, fixed carbon
content, and calorific value. The test results were then analyzed using two-way
annova.
The
research results indicated that the different growth sites of ater bamboo
significantly affect moisture content, volatile matter content, ash content,
fixed carbon content, and calorific value. The different axial directions of ater
bamboo significantly influence moisture content, volatile matter content, ash
content, and calorific value. Meanwhile, the interaction between different
growth sites and axial directions significantly impacts ash content, fixed
carbon content, and calorific value. The characteristics of ater bamboo
obtained from this study are moisture content of 9.632-10.941%; specific
gravity of 0.487-0.512; volatile matter content of 78.845-82.372%; ash content
of 2.273-4.576%; fixed carbon content of 14.804-18.302%; and calorific value of
4153-4505 cal/g.
Kata Kunci : Kata kunci: energi, biomassa, bambu ater, tempat tumbuh, arah aksial
