Laporkan Masalah

CARBON EMISSION REPORTING SYSTEMS: THE CASE OF INDONESIA’S LEADING NICKEL COMPANIES

Farah Nabila Luthfiyya, Prof. Stein Oluf Kristiansen, Choirunnisa Arifa, S.E., M.Sc., Ph.D., Ak., CA,

2024 | Tesis | S2 Manajemen

Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia, menawarkan peluang untuk memimpin transformasi energi hijau, namun juga memiliki risiko perubahan iklim akibat emisi dari proses pemurnian nikel. Sementara itu, setelah Perjanjian Paris, peraturan yang ketat dan meningkatnya permintaan akan transparansi dalam pengungkapan emisi dan perubahan iklim telah memberikan tekanan kepada perusahaan-perusahaan eksportir nikel seperti perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk beradaptasi agar tetap kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kondisi saat ini dari sistem pelaporan dan pengungkapan risiko terkait emisi karbon di perusahaan-perusahaan nikel di Indonesia dengan menggunakan tujuh pedoman, termasuk POJK 51/2017, PROPER, IRMA, GRI Emisi dan Pertambangan Logam, IFRS S2, dan ESRS E1. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada metode gabungan antara analisis konten dan wawancara untuk menguji kesesuaian standar dan kualitas adaptasi informasi pengungkapan risiko terkait emisi karbon, yang dibingkai dalam teori legitimasi. Studi ini menggunakan metode purposive sampling terhadap perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel terkemuka di Indonesia yang memiliki laporan keberlanjutan yang berdiri sendiri yang diterbitkan dari tahun 2021 hingga 2022.

Studi ini mengungkapkan bahwa industri nikel Indonesia kurang memiliki kesadaran tentang pengungkapan risiko terkait emisi karbon, dengan 89% tidak melaporkan keberlanjutan jejak karbon mereka. Di antara tiga perusahaan nikel Indonesia yang menerbitkan laporan tersebut menunjukkan kesesuaian yang tinggi dengan standar pelaporan nasional, sementara kesesuaiannya dengan standar sektoral dan global berkisar antara 50?n 70%. Kualitas informasi yang diungkapkan bervariasi, dengan informasi penjelasan yang sedang hingga berkualitas tinggi untuk indikator ekspositoris dan pengungkapan indikator numerik yang berkualitas rendah. Topik yang paling banyak diungkapkan meliputi konsumsi energi, emisi, kebijakan perubahan iklim, dan inisiatif pengurangan emisi. Kesesuaian laporan keberlanjutan dengan berbagai standar pelaporan perusahaan berfungsi sebagai alat komunikasi strategis, membantu perusahaan mendapatkan legitimasi dan memenuhi kepentingan pemangku kepentingan terkait komitmen mereka terhadap pengelolaan emisi karbon dan upaya transisi perubahan iklim.

Indonesia, the world’s largest nickel produces, offers an opportunity to lead green energy transformation but also risk climate change due to nickel refining process emission. Meanwhile following the Paris Agreement, stringent regulations and increasing demand for transparency in emission and climate change disclosure have put pressure on nickel exporter like Indonesia companies to adapt to stay competitive. This study aims to assess the current state of carbon emission-related risk reporting and disclosure system in Indonesia nickel companies by using seven guidelines including POJK 51/2017, PROPER, IRMA, GRI Emission and Mining Metals, IFRS S2, and ESRS E1. The novelty of this study lies in its combined methods of content analysis and interviews to examine standards conformity and the quality of carbon emission-related risk disclosure information adaptation, framed within legitimacy theory. This study uses purposive methods sampling of integrated leading nickel mining and processing companies in Indonesia stand-alone sustainability report published from 2021 to 2022.

The study reveals Indonesia's nickel industry lacks awareness about carbon emission-related risk disclosure, with 89% not reporting sustainability let their carbon footprint. Among three Indonesian nickel companies which published the report shows high conformity with national reporting standards, while their conformity with sectoral and global standards ranges between 50% and 70%. The quality of information disclosed varies, with moderate to high-quality explanatory information for expository indicators and low-quality disclosure of numerical indicators. The most widely disclosed topics include energy consumption, emissions, climate change policies and emissions reduction initiatives. Conformity of sustainability reports to various corporate reporting standards serves as a strategic communication tool, helping companies gain legitimacy and meet stakeholder interests regarding their commitment to carbon emissions management and climate change transition efforts. 

Kata Kunci : Pengungkapan Emisi Karbon, Pengungkapan Perubahan Iklim, Industri Nikel, Laporan Keberlanjutan, Analisis Konten / Carbon Emission Disclosure, Climate Change Disclosure, Nickel Industry, Sustainability Report, Content Analysis

  1. S2-2024-511172-abstract.pdf  
  2. S2-2024-511172-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-511172-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-511172-title.pdf