Penanganan Diabetes Melitus Tipe 2 di Daerah Tertinggal
FACHRIAH SYAMSUDDIN, Dr. dr. Andreasta Meliala, Dipl.PH., M.Kes, MAS
2024 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Diabetes melitus tipe 2 merupakan
penyakit yang menyebabkan morbiditas tinggi dan menurunnya kualitas hidup.
Penyakit ini tersebar di seluruh Indonesia termasuk di daerah tertinggal yang
memiliki keterbatasan
akses layanan kesehatan, pendidikan dan memiliki prevalensi penyakit menular yang tinggi. Penelitian bertujuan mendeskripsikan
kekuatan hubungan antara variabel jumlah penduduk, fasilitas pelayanan
kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, pemenuhan sarana prasarana dan alat
kesehatan, kunjungan dan pembiayaan dengan upaya pencegahan dan pengendalian
diabetes melitus tipe 2 di daerah tertinggal (Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara
Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua) menggunakan metode Structural
Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS).
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis, diperoleh empat hipotesis yang memiliki nilai t-statistik >1,96 (tingkat
signifikansi < 5>) : terdapat hubungan antara jumlah fasilitas
pelayanan kesehatan yang signifikan dengan dengan pemenuhan sarana, prasarana
dan alat kesehatan untuk deteksi dini faktor risiko dengan pemenuhan> 80%
yang signifikan; dengan jumlah SDM Kesehatan dan dengan dengan upaya pencegahan
dan pengendalian diabetes melitus tipe 2. Hubungan antara jumlah kunjungan
pasien dengan jumlah pembiayaan kesehatan tidak didukung dengan hasil pengukuran effect size (f2)
karena tidak dapat didefinisikan.
Fasilitas pelayanan kesehatan di
daerah terpencil sudah memiliki sumber daya manusia kesehatan dan pemenuhan
sarana dan prasarana yang cukup sehingga mampu melaksanakan upaya pencegahan
dan pengendalian diabetes melitus. Intervensi kebijakan
dalam rangka peningkatan upaya pencegahan dan pengendalian diabetes melitus
tipe 2: Penguatan sumber daya
manusia kesehatan; peningkatan kesadaran masyarakat tentang penyakit tidak
menular dan alokasi pembiayaan di daerah terpencil
untuk meningkatkan distribusi sumber daya kesehatan manusia dan pengembangan
kapasitas sumber daya manusia kesehatan.
Type 2 diabetes mellitus is a disease with increasing prevalence which
causes high morbidity and reduced quality of life. The research aims to prove
the hypothesis and describe the relationship between the variables involved in
treating type 2 diabetes mellitus in underdeveloped areas (Southeast Sulawesi,
East Nusa Tenggara, Maluku, North Maluku, Papua and West Papua) using the
Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM- PLS). Treatment of type
2 diabetes mellitus consists of prevention and control efforts.
Construct reliability testing with indicators and
construct validity testing prove the accuracy, internal consistency and
precision of the instrument in measuring the construct. In resampling through
bootstrapping, with a t-statistic> 1.96 at a significance level of 0.05, the
results showed that one of the six indicators on the variable ? Population was
significant; two of the six indicators in the variable ? Number of Health
Service Facilities are significant; four of the nine indicators of the ? Health
HR variable are significant; two of the three indicators of the variable ?
fulfilling SPAK are significant; two of the four indicators of the ? Visit
variable are significant; twenty-four of the forty-two indicators in the
variable Efforts to Prevent and Control Type 2 Diabetes Mellitus were
significant. The results of the hypothesis test are that there is a
relationship between the number of health service facilities and the
fulfillment of medical facilities, infrastructure and equipment (SPAK) for
early detection of NCD risk factors; Health Human Resources; and significant
efforts to prevent and control type 2 diabetes mellitus. The hypothesis of a
significant relationship between the number of patient visits and the amount of
health financing is not supported by the results of measuring the effect size
(f2).
Kata Kunci : Diabetes melitus tipe 2, SEM PLS, SmartPLS 4.0, Diabetes mellitus type 2, SEM PLS, measurement model, structural model, SmartPLS 4.0