0,05)"> 0,05)">
Pengaruh Sari Eupatorium inulifolium H.B.K. Terhadap Aktivitas Glutamat Piruvat Transaminase Serum Tikus Putih Jantan Yang Telah Diperlakukan Dengan Dimetilaminoazobenzen
Belly Koesharwanti, Dra. Sri Mulyani M.SU, Apt.
1988 | Skripsi | S1 FARMASISeperti diketahui, sari Eupatorium inulifolium H.B.K dengan pelarut metanol air (70 30 ), kloroform ternyata mengandung flavonoid ( Sri Mulyani, 1985). Senyawa fla vonoid dalam sari Eupatorium inulifolium H.B.K, kemungkinan dapat digunakan seperti Eupatorium sp lain yang bersi fat sitotoksik atau anti tumor. Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas sari Eupatorium inulifolium H.B.K pada tikus putih jantan, pengaruh sari Eupatorium inulifolium H.B.K dan pengaruh dimetilaminoazobenzen terhadap aktifitas glutamat piruvat transaminase serum tikus putih jantan serta pengaruh pemberian sari Eupatorium inulifolium H.B.K terhadap aktifitas glutamat piruvat transaminase pada tikus putih jantan yang telah diperlakukan dengan dimetilaminoazobenzen. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tikus putih jantan (umur 23 bulan, berat 150 250 gram), dibagi se cara acak menjadi 4 kelompok. Kelompok I tikus kontrol, Ke lompok II tikus diberi sari Eupatorium inulifolium H.B.K per oral tiap hari selama 5 hari dengan dosis 20 gram/ kg BB; kelompok III tikus diberi perlakuan injeksi dimetilaminoazobenzen subkutan dibagian tengkuk dengan dosis 40 mg per kg BB setiap hari selama 10 hari; kelompok IV tikus diberi injeksi dimetilaminoazobenzen subkutan dibagian tengkuk dengan dosis 40 mg/kg BB setiap hari selama 10 ha ri dilanjutkan pemberian sari Eupatorium inulifolium H.B.K per oral tiap hari selama 5 hari dengan dosis 20 gram/kg berat badan. Penentuan aktifitas GPT dilakukan secara spektrofotometri dengan "Merckotest GPT Colorimetric Test", sedangkan protein total ditentukan dengan metode Lowry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuntikkan 10 ka li dimetilaminoazobenzen 40 mg/kg BB tidak menyebabkan perubahan yang nyata pada aktifitas total dan spesifik GPT serta kadar total protein serum tikus dibandingkan kontrol. Pemberian sari Eupatorium inulifolium H.B.K pada tikus nor mal maupun tikus yang telah diperlakukan dengan dimetilaminoazobenzen subkutan 10 kali dengan dosis 40 mg/kg BB, akan menaikkan aktifitas total dan spesifik GPT, sedangkan kadar protein total tidak mengalami perubahan yang nyata dibanding kontrol. (p>0,05)
Kata Kunci : Eupatorium, GLutamat, Transaminase, Dimetilaminoazobenzen