Peran Kebersyukuran terhadap Kepuasan Hidup pada Lansia Terlantar di Panti Sosial Tresna Werdha Daerah Istimewa Yogyakarta: Jenis Kelamin sebagai Moderator
Nabiella Tasya Valensha, Dr. Arum Febriani, S.Psi., M.A.
2024 | Tesis | S2 Psikologi
Lansia terlantar merupakan seseorang berusia 60 tahun ke atas namun tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga bergantung kepada orang lain. Menurut penelitian terdahulu, lansia terlantar tetap dapat merasakan kepuasan hidup. Salah satu faktor yang memengaruhi kepuasan hidup adalah kebersyukuran. Peran kebersyukuran terhadap kepuasan hidup pada lansia wanita diduga lebih kuat dibandingkan dengan lansia pria. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran kebersyukuran terhadap kepuasan hidup pada lansia terlantar di Panti Sosial Tresna Werdha yang berada pada provinsi DI Yogyakarta dengan jenis kelamin sebagai moderator. Partisipan dalam penelitian ini adalah 83 lansia terlantar (57 perempuan, 26 laki-laki) dengan rentang usia 60 - 90. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebersyukuran memiliki peranan positif yang signifikan terhadap kepuasan hidup lansia terlantar. Namun, peranan ini tidak dimoderasi oleh jenis kelamin sehingga dapat dikatakan peranan yang terjadi tergolong setara yaitu sama arah positif dan besarannya tidak terlalu jauh berbeda pada kedua jenis kelamin. Dari analisis tambahan, ditemukan bahwa usia tidak memiliki peranan terhadap kepuasan hidup tetapi tingkat pendidikan memiliki peranan. Lansia dengan pendidikan terakhir SD (Sekolah Dasar) memiliki nilai kepuasan hidup yang paling tinggi di antara kelompok lansia yang tidak bersekolah, SMP, dan SMA. Implikasinya, penelitian ini dapat memberikan gambaran terkait pentingnya kebersyukuran pada lansia terlantar agar dapat merasakan kepuasan dalam hidupnya.
Abandoned elderly individuals are those aged 60 and above who are unable to meet their own needs and thus depend on others. Previous research has indicated that abandoned elderly individuals can still experience life satisfaction. One factor influencing life satisfaction is gratitude. It is hypothesized that the role of gratitude in life satisfaction is stronger for elderly women compared to elderly men. This study aims to examine the role of gratitude in life satisfaction among abandoned elderly individuals at the Tresna Werdha Social Home in the Special Region of Yogyakarta, with gender as a moderator. Participants in this study included 83 abandoned elderly individuals (57 females, 26 males) aged 60 to 90. The analysis revealed that gratitude has a significant positive effect on life satisfaction among abandoned elderly individuals. However, this effect is not moderated by gender, suggesting that the role of gratitude is similarly positive and of comparable magnitude across both genders. Additional analysis found that age does not play a role in life satisfaction, but educational level does. Elderly individuals with only an elementary school education reported the highest levels of life satisfaction compared to those with no formal education, junior high school, and senior high school education. The implications of this study underscore the importance of gratitude for abandoned elderly individuals in enhancing their life satisfaction.
Kata Kunci : Lansia terlantar, Kepuasan hidup, Kebersyukuran, Panti Werdha.