Pengaruh Rhizobium dan Mikoriza terhadap Keragaan Fisiologi, Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merril.) di Antara Barisan Kelapa Sawit TBM 1
Reski Anugraeni Rahman, Eka Tarwaca Susila Putra, S.P., M.P., Ph.D. ; Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si.
2024 | Tesis | S2 Agronomi
Tingginya permintaan kedelai di Indonesia tidak sejalan dengan produksi nasional kedelai akibat luas panen kedelai yang
semakin berkurang setiap tahun. Untuk meningkatkan produksi kedelai nasional, area
lahan kelapa sawit TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) umur satu tahun memiliki
potensi untuk pengembangan tanaman kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh inokulasi Rhizobium dan mikoriza terhadap kapasitas
fisiologi, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang di tanam di antara
barisan kelapa sawit TBM-1. Penelitian dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV), Kebun Adolina Afdeling 1, Kab. Serdang Bedagai, Sumatera Utara
pada bulan Maret - Juni 2023. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan rancangan
lingkungan acak kelompok lengkap (RAKL) dua faktor dengan empat blok sebagai ulangan.
Perlakuan pada penelitian ini meliputi: 1) tanpa inokulasi Rhizobium spp.
+ tanpa inokulasi mikoriza (R0M0), 2) inokulasi Rhizobium spp. + tanpa
inokulasi mikoriza (R1M0), 3) tanpa inokulasi Rhizobium spp. + inokulasi
mikoriza (R0M1), 4) inokulasi Rhizobium spp. + inokulasi mikoriza
(R1M1). Parameter pengamatan meliputi iklim mikro, analisis kesuburan tanah, serapan
hara N, P dan K, hormon auksin dan giberelin tanaman, infeksi jamur mikoriza
arbuskular dan Rhizobium spp., komponen pertumbuhan, fisiologi, biokimia
dan hasil tanaman kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi tunggal
Rhizobium spp. dan inokulasi ganda Rhizobium spp. + jamur mikoriza
belum mampu meningkatkan hasil tanaman kedelai secara signifikan, sementara inokulasi
jamur mikoriza secara tunggal mampu meningkatkan hasil tanaman kedelai secara
signifikan sebesar 1.96 ton.ha-1.
The high demand for soybeans in
Indonesia is not in line with national soybean production due to the harvest
area decreasing every year. To increase national soybean production, the area
of IOP (Immature Oil Plantation) one year old is potential for soybean
development. This study aimed to investigate the effect of Rhizobium dan
mycorrhiza inoculation on the physiological capacity, growth and yield of
soybean plant wich planted between rows of IOP one year old. This research
carried out at PT
Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV), Adolina Afdeling 1, Serdang Bedagai Regency,
North Sumatra from
March 2023-June
2023. A two
factor Randomized Complete Block Design (RCBD) with four
replications for all treatments was conducted in a field experiment.
Experimental treatments include:
1) non-inoculated Rhizobium spp. + non-inoculated mycorrhiza (R0M0), 2) non-inoculated Rhizobium
spp. + inoculation mycorrhiza
(R0M1), 3) inoculation Rhizobium spp. + non-inoculated
mycorrhiza (R1M0) and 4) inoculation Rhizobium
spp. + mycorrhiza (R1M1). Parameters
observed in this study were divided into micro climate parameters, soil
fertility analysis, nutrient uptake of N, P and K, plant auxin and gibbereline
hormones, arbuscular mycorrhizal fungi and Rhizobium spp. infections,
plant growth components, physiology, biochemistry and soybean yield. The
results showed that single
inoculation of Rhizobium spp. and double inoculation of Rhizobium
spp. + mycorrhiza has not been able to increase soybean crop yields
significantly, while a single inoculation of mycorrhizal fungi increased
soybean crop yields significantly by 1.96 ton.ha-1.
Kata Kunci : Kedelai, kelapa sawit, mikoriza, Rhizobium