Pemberdayaan Masyarakat di Sektor Pariwisata sebagai Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti dalam Meningkatkan Perekonomian
Saza Hafida, Evi Lina Sutrisno, S.Psi., M.A., Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Ilmu Politik
Partisipasi masyarakat lokal dalam pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan elemen kunci dalam strategi pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian regional. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata serta mengidentifikasi bentuk-bentuk pemberdayaan yang diterapkan oleh pemerintah daerah. Dengan metodologi kualitatif, termasuk wawancara mendalam dan studi kasus, penelitian ini mengungkapkan bahwa, meskipun telah enam tahun pemekaran, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kepulauan Meranti menunjukkan fluktuasi, bahkan mengalami tingkat kemiskinan ekstrem yang mengkhawatirkan. Pendekatan yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menunjukkan variasi di setiap destinasi wisata. Pendekatan dari atas ke bawah (top-down) diterapkan pada objek wisata Jembatan Pelangi dan Tasik Nambus, sedangkan pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up) diterapkan pada destinasi wisata Festival Cian Cui dan Desa Wisata Bokor. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa destinasi wisata yang menggunakan pendekatan top-down cenderung mengalami masalah dalam hal perawatan dan pengelolaan. Sebaliknya, pendekatan bottom-up, yang dianggap sebagai metode yang lebih ideal, tidak selalu berhasil. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pendekatan bottom-up memiliki dampak maksimal apabila komunitas lokal memiliki tingkat partisipasi dan sumber daya yang memadai, seperti yang terjadi pada Festival Cian Cui. Namun, keterbatasan sumber daya menghambat perkembangan Desa Wisata Bokor meskipun terdapat partisipasi masyarakat yang tinggi.
Local community participation in developing the tourism sector in Meranti Islands Regency is a key element in the local government's strategy to improve the regional economy. This research aims to explore the role of local communities in tourism development and identify forms of empowerment implemented by the local government. Using a qualitative methodology, including in-depth interviews and case studies, the research reveals that, despite six years of expansion, economic growth in the Meranti Islands Regency shows fluctuations, even experiencing alarming levels of extreme poverty. The approach applied by the Meranti Islands Regency Government shows variations in each tourist destination. A top-down approach is applied to the tourist attractions of Jembatan Pelangi and Tasik Nambus, while a bottom-up approach is applied to the tourist destinations of Cian Cui Festival and Bokor Tourism Village. This research identified that tourist destinations that use a top-down approach tend to experience problems in terms of maintenance and management. In contrast, the bottom-up approach, which is considered an ideal method, is not always successful. The research findings suggest that bottom-up approaches have maximum impact when local communities have adequate levels of participation and resources, as was the case with the Cian Cui Festival. However, limited resources hampered the development of Bokor Tourism Village despite high levels of community participation.
Kata Kunci : Kabupaten Kepulauan Meranti, Pemberdayaan Masyarakat, Community Based Tourism