Prevalensi dan Faktor Risiko Infeksi Feline calicivirus pada Pasien Kucing di Klinik Hewan Jogja Tahun 2021-2023

Latifah Yenni, drh. Fajar Budi Lestari, M.Biotech., Ph.D.

2024 | Tugas Akhir | D4 Teknologi Veteriner

Feline calicivirus (FCV) merupakan penyakit infeksius pada kucing yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Caliciviridae, genus Vesivirus. Feline calicivirus dapat menular dengan sangat cepat serta memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi, faktor risiko dan gejala klinis FCV yang terdapat pada kucing di Klinik Hewan Jogja. Data diambil dari data rekam medis pasien yang terinfeksi FCV di Klinik Hewan Jogja pada Januari 2021-November 2023. Data diolah dengan metode cross sectional menggunakan SPSS 24 dan Microsoft Excel. Selama periode tersebut terdapat 69 kucing yang terinfeksi FCV. Prevalensi infeksi FCV di Klinik Hewan Jogja pada tahun 2021-2023 yaitu 0,22%. Infeksi FCV di Klinik Hewan Jogja tidak dipengaruhi oleh musim. Hasil analisis statistik faktor risiko menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan pada faktor umur, jenis kelamin, status vaksinasi, dan jenis pemeliharaan (P > 0,05). Gejala klinis yang sering tampak pada pasien FCV meliputi ulkus mulut (24%), anoreksia (20%), lemas (18%), leleran hidung (8%), gingivitis 6%, dan hipersalivasi (5%). Sebagai kesimpulan, prevalensi FCV di Klinik Hewan Jogja yaitu 0,22?ngan gejala klinis yang sering tampak yaitu ulkus mulut, anoreksia, lemas, leleran hidung, dan gingivitis. Faktor umur, jenis kelamin, status vaksinasi dan jenis pemeliharaan tidak berpengaruh signifikan terhadap infeksi FCV di Klinik Hewan Jogja periode tahun 2021-2023.

Feline calicivirus (FCV) is an infectious disease in cats caused by RNA virus of family Caliciviridae and genus Vesivirus. Feline calicivirus can spread quickly and has high mortality and morbidity rate. This study was conducted to determine the prevalence, risk factors and clinical signs of FCV in Klinik Hewan Jogja. Patient data were collected from medical record of patients with FCV infected at Klinik Hewan Jogja from January 2021 to November 2023. The data were then analyzed using cross sectional methods with SPSS 24 and Microsoft Excel. During that period, there were 69 cats infected with FCV. The prevalence of FCV infection at Klinik Hewan Jogja from 2021-2023 was 0,22%. Feline calicivirus infection at Klinik Hewan Jogja was not influenced by seasons. Statistical analysis of risk factors showed no significant relationship with age, gender, vaccination status, and type of pet care (P > 0,05). Clinical signs commonly seen in FCV patients include oral ulcers (24%), anorexia (20%), lethargy (18%), nasal discharge (8%), gingivitis (6%), and hypersalivation (5%). Based on the results of this study, the prevalence of FCV at Klinik Hewan Jogja was 0,22% with common clinical signs in FCV patients included oral ulcers, anorexia, lethargy, nasal discharge, and gingivitis. Age, gender, vaccination status, and type of pet care did not significantly affect FCV infection at Klinik Hewan Jogja from 2021 to 2023. 

Kata Kunci : faktor risiko, Feline calicivirus, Klinik Hewan Jogja, kucing, prevalensi