Pengaruh Penempatan Pita Fiber Quartz Glass dan Fiber Polyethylene terhadap Ketahanan Fraktur Restorasi Resin Komposit

Juwita Raditya Ningsih, drg. Margareta Rinastiti, M.Kes.,PhD.,Sp.KG., SubSp.KR(K); Dr.drg. R.Tri Endra Untara, M.Kes.,Sp.KG., SubSp.KR(K)

2024 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Konservasi Gigi

Pita fiber sebagai penguat restorasi resin komposit ditujukan untuk meningkatkan sifat mekanik restorasi. Pita fiber yang banyak digunakan secara klinis adalah fiber polyethylene dan quartz glass. Fiber umumnya ditempatkan di dasar kavitas dengan perluasan bukolingual pada gigi posterior. Namun beberapa melaporkan keberhasilan penggunaan fiber dengan teknik wallpapering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penempatan fiber polyethylene dan fiber quartz glass pada ketahanan fraktur restorasi resin komposit.

Spesimen penelitian sebanyak 50 gigi premolar rahang atas yang telah ditanam dalam boks akrilik, dipotong tonjolnya, dipreparasi kavitas kelas I, kemudian dibagi menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok yang terdiri dari 10 spesimen berturut-turut diberi penguat fiber polyethylene di dasar kavitas, fiber polyethylene secara wallpapering, fiber quartz glass di dasar kavitas, fiber quartz glass secara wallpapering, dan tanpa penguat fiber kemudian direstorasi dengan resin komposit. Seluruh spesimen direndam dalam larutan saliva buatan dengan pH 7 dan disimpan di dalam inkubator suhu 37oC. Ketahanan fraktur gigi diuji menggunakan universal testing machine. Data dianalisis menggunakan Anava dua jalur dan uji post hoc Tukey dengan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil analisis statistik Anava dua jalur menunjukkan adanya pengaruh penempatan fiber quartz glass dan fiber polyethylene terhadap ketahanan fraktur restorasi resin komposit post hoc Tukey menunjukkan hanya kelompok fiber quartz glass yang ditempatkan secara wallpapering yang memiliki ketahanan fraktur yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol tanpa penguat fiber quartz glass dengan teknik wallpapering dalam restorasi resin komposit dapat meningkatkan ketahanan fraktur namun tidak mempengaruhi mode fraktur.

The intention of the fiber ribbon composite resin restoration reinforcement is to improve the restoration's mechanical properties. Fiber ribbons widely used clinically are polyethylene and quartz glass fibers. The fiber is generally placed at the base of the cavity with a buccolingual extension. However, some report the success of using fiber with wallpapering techniques. Objective: The aim of this study was to determine if the positioning of quartz glass fiber and polyethylene fiber improves the fracture resistance of composite resin restorations. Methods: The research subjects were 50 maxillary premolar teeth implanted in acrylic boxes, had their cusp cut, prepared into class I cavity, and divided into five groups. Each group of 10 specimens was successively given polyethylene-fiber reinforcement at the cavity base, polyethylene-fiber by wallpapering, quartz glass fiber at the cavity base, quartz glass fiber by wallpapering, and no fiber reinforcement before being restored with composite resin. Each specimen was stored at 37°C in an incubator after being immersed in a pH 7 artificial saliva solution. Using a universal testing machine, the teeth's resistance to breakage was assessed. A two-way Anova and a 95% confidence level Tukey post hoc test were used to evaluate the data. Results: The position of polyethylene and quartz glass fibers had an impact on the fracture resistance of composite resin restorations, according to a two-way Anova statistical analysis 

Kata Kunci : pita fiber, fiber quartz glass, fiber polyethylene, ketahanan fraktur, wallpapering