Laporkan Masalah

pengaruh penambahan nanofiber sisal (Agave sisalana) pada daya antibakteri kalsium hidroksida sebagai bahan sterilisasi saluran akar terhadap Enterococcus faecalis

Nurul Shofri Afifah, Dr. drg. Tunjung Nugraheni, M. Kes., Sp.KG, Subsp. KE(K), Dr. drg. Ema Mulyawati, MS., SpKG, Subsp. KE(K)

2024 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Konservasi Gigi

Kalsium hidroksida merupakan suatu bahan medikamen saluran akar yang diletakkan sementara pada saluran akar dan berfungsi untuk sterilisasi atau menghilangkan bakteri-bakteri dalam saluran akar. Kalsium hidroksida memiliki sifat antibakteri karena pH yang tinggi tetapi resisten terhadap bakteri Enterococcus faecalis. Sisal (Agave sisalana) adalah tumbuhan yang mengandung berbagai zat antibakteri seperti flavonoid, tanin, dan alkaloid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan nanofiber sisal pada daya antibakteri kalsium hidroksida sebagai bahan sterilisasi saluran akar terhadap E. faecalis.

Pengujian daya antibakteri dilakukan dengan metode difusi menggunakan media Mueller Hinton Agar sebanyak 10 cawan. Pada masing-masing cawan ditanami bakteri E. faecalis dengan kepadatan bakteri 1,5x108CFU/ml dan dibuat 3 sumuran berdiameter 6mm untuk 3 kelompok perlakuan. Sumuran kelompok I diisi kalsium hidroksida tanpa penambahan nanofiber sisal, sumuran kelompok II kalsium hidroksida dengan penambahan nanofiber sisal 0,5%, dan sumuran kelompok III kalsium hidroksida dengan penambahan nanofiber sisal 1%. Seluruh sampel diinkubasi selama 48jam pada suhu 37oC kemudian diukur zona hambat berupa area bening yang terbentuk di sekeliling sumuran menggunakan sliding caliper dengan ketelitian 0,001mm.

Hasil uji Anava satu jalur menunjukkan nilai P 0,003 (p<0>E. faecalis. Uji LSD post-hoc menunjukkan nilai p<0 p=0,001) p=0,02).>E. faecalis dan kalsium hidroksida dengan nanofiber sisal 1% memiliki daya antibakteri yang lebih tinggi dibanding kalsium hidroksida dengan nanofiber sisal 0,5%.  

Calcium hydroxide is an intracanal medicament to sterilize bacteria due to its high pH but is resistant to Enterococcus faecalis. Sisal (Agave sisalana) is plant that contains various antibacterial substances such as flavonoids, tannins, and alkaloids. This research aimed to determine the effect of adding sisal nanofiber on the antibacterial properties of calcium hydroxide as an intracanal medicament against E. faecalis.

Antibacterial properties testing was carried out using the diffusion method. The plates were planted with E. faecalis bacteria. In every plate, three wells were made for the 3 treatment groups. Group I was filled with calcium hydroxide without addition, group II with the addition of 0.5%sisal nanofibers, and group III with the addition of 1%sisal nanofibers. Samples were incubated for 48 hours at 37oC, then the inhibition zone was measured in the form of a clear area formed around the well using a sliding caliper.

The results of the one-way ANOVA test showed p-value<0>E. faecalis. The post-hoc LSD test showed p-value<0>E. faecalis bacteria and calcium hydroxide with 1% sisal nanofiber has higher antibacterial properties than calcium hydroxide with 0.5% sisal nanofiber.

Kata Kunci : kalsium hidroksida, sterilisasi saluran akar, nanofiber sisal, Agave sisalana, Enterococcus faecalis

  1. SPESIALIS-2024-476287-abstract.pdf  
  2. SPESIALIS-2024-476287-bibliography.pdf  
  3. SPESIALIS-2024-476287-tableofcontent.pdf  
  4. SPESIALIS-2024-476287-title.pdf