Kajian Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Yohanes Erik Kurniawan Nggae, Ir. Intan Supraba, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN.Eng.; Prof. Ir. Radianta Triatmadja, Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Teknik Sipil
Kelangkaan air masih menjadi kekhawatiran
utama di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Kabupaten Ende, salah
satu kabupaten di Provinsi NTT, masih terus menghadapi permasalahan kelangkaan
air akibat kurangnya pasokan air di beberapa wilayah. Penelitian ini mengambil
tempat di Perumda Tirta Kelimutu yang berlokasi di Kabupaten Ende, Provinsi
Nusa Tenggara Timur untuk mengetahui kualitas pelayanan Perumda Tirta Kelimutu,
mengevaluasi sistem jaringan perpipaan menggunakan WaterNet, menganalisis
tingkat kepuasan pelanggan Perumda Tirta Kelimutu terhadap kualitas produk (air
bersih), mengkaji Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) yang berfokus pada
kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan air dan mengkaji kualitas
air hujan dalam Penampungan Air Hujan (PAH) pada skala rumah tangga sebagai
solusi air baku alternatif ketika terjadi krisis air di Kota Ende.
Metode yang digunakan adalah
kuantitatif-kualitatif untuk menjelaskan setiap fenomena yang terjadi dalam
penelitian ini. Sedangkan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer
meliputi data karakteristik penggunaan air di Kota Ende, data tingkat kepuasan
pelanggan melalui wawancara, data kualitas air, data risiko hasil studi kasus,
penilaian skor dari beberapa lembaga yang bertanggung jawab terhadap pengamanan
air di Kota Ende. Data sekunder meliputi data sambungan rumah di area layanan
Perumda Tirta Kelimutu dan data jaringan perpipaan eksisting untuk melakukan
simulasi jaringan perpipaan. Penelitian dilakukan melalui wawancara terhadap
631 responden, studi lapangan, pengujian kualitas air dan simulasi jaringan
perpipaan menggunakan aplikasi WaterNet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
penggunaan air per orang per hari di Kota Ende pada musim kemarau adalah 148,3
liter/orang/hari dan pada musim penghujan adalah 140 liter/orang/hari. Semua
sumber air baku yang digunakan oleh Perumda Tirta Kelimutu dan air yang
terdistribusi ke masyarakat masih belum memenuhi syarat yang di tetapkan oleh
Peraturan Menteri Kesehatan No.2 Tahun 2023. Air masih belum mengalir setiap
hari jika ditinjau dari aspek kontinuitas. Ditinjau dari aspek keterjangkauan,
masih banyak pelanggan yang mengganggap harga air terlalu memberatkan. Tingkat
kepuasan pelanggan Perumda Tirta Kelimutu berada pada level sangat puas. Hal
ini dapat dipengarungi oleh peningkatan nyata kualias pelayanan, habitus dan
efek Hawthorne selama wawancara. Terdapat delapan belas kejadian bahaya
yang perlu mendapat perhatian segera untuk mengamankan air di Kabupaten Ende. Untuk
mengatasi kelangkaan air, masyarakat dapat menggunakan air hujan sebagai sumber
air baku alternatif dan pengecekan
kualitas air hujan perlu dilakukan. Hasil pengujian air hujan dalam tandon
menunjukkan bahwa semua semua sampel air hujan tidak memenuhi syarat untuk
parameter warna dan parameter mikrobiologi. Air hujan perlu didiamkan selama
lima minggu untuk meningkatkan kualitasnya.
Water scarcity remains a significant
concern in the province of East Nusa Tenggara (NTT), Indonesia. Ende Regency,
one of the regencies in NTT Province, continues to face water scarcity issues
due to a lack of water supply in several areas. This research was conducted at
Perumda Tirta Kelimutu, located in Ende Regency, East Nusa Tenggara Province,
to determine the quality of Perumda Tirta Kelimutu's services, evaluate the
pipe network system using WaterNet, analyze the level of customer satisfaction
regarding product quality (clean water), review the Water Safety Plan (WSP)
with a focus on water quality, quantity, continuity, and affordability, and
assess the quality of rainwater in household-scale Rainwater Harvesting Systems
(RwHS) as an alternative raw water solution during a water crisis in the Town
of Ende.
This study employs a
quantitative-qualitative method to explain each phenomenon observed. The
research utilizes both primary and secondary data. Primary data includes
information on water use characteristics in Ende City, customer satisfaction
levels obtained through interviews, water quality data, risk data from case
studies, and score assessments from various institutions responsible for water
security in Ende City. Secondary data includes house connection information in
the Perumda Tirta Kelimutu service area and existing pipe network data for
simulating the network. The research involved interviews with 631 respondents,
field studies, water quality testing, and pipe network simulation using the
WaterNet application.
The study findings indicate that the average daily water consumption per person in Ende City during the dry season is 148.3 liters/person/day, while in the rainy season, it is 140 liters/person/day. The raw water sources utilized by Perumda Tirta Kelimutu and the water distributed to the consumers do not comply with the standards outlined in Minister of Health Regulation No. 2 of 2023. Additionally, the water supply is only sometimes available daily. From an affordability perspective, many consumers perceive the water pricing as burdensome. Customer satisfaction levels regarding Perumda Tirta Kelimutu reflect a high degree of satisfaction, likely influenced by improvements in service quality, customer habits, and the Hawthorne effect observed during interviews. To ensure water security in Ende Regency, at least eighteen critical incidents require urgent attention. To overcome water scarcity, people can use rainwater as an alternative source of raw water, and the quality of rainwater needs to be checked. Testing of rainwater samples from reservoirs revealed that they did not meet the established criteria for color and microbiological parameters. Rainwater must be allowed to settle for five weeks to enhance its quality.
Kata Kunci : Kualitas pelayanan, jaringan SPAM, tingkat kepuasan, rencana pengamanan air minum, bakteri E.coli.