Ftabel (0,05;4;25) 5,767), demikian pula dengan waktu peleburan (Fterhitung 476,367 Ftabel (0,05:4:25)= 5,767) dan ke cepatan pelarutannya (Fterhitung 43,122 Ftabel (0,05; 4:25) 5,767). Kenaikan jumlah Polietilenglikol-6000 dalam campuran basisnya menyebabkan naiknya titik lebur (rterhitung 0,934 tabel (0,05;3) = 0,878) dan waktu peleburan (terhitung = 0,985 tabel (0,05;3) 0,878) serta monurunnya kecepatan pelarutan Teofilina dari basis tersebut (terhitung-0,961 tabel (0,05;3) 0,878)."> Ftabel (0,05;4;25) 5,767), demikian pula dengan waktu peleburan (Fterhitung 476,367 Ftabel (0,05:4:25)= 5,767) dan ke cepatan pelarutannya (Fterhitung 43,122 Ftabel (0,05; 4:25) 5,767). Kenaikan jumlah Polietilenglikol-6000 dalam campuran basisnya menyebabkan naiknya titik lebur (rterhitung 0,934 tabel (0,05;3) = 0,878) dan waktu peleburan (terhitung = 0,985 tabel (0,05;3) 0,878) serta monurunnya kecepatan pelarutan Teofilina dari basis tersebut (terhitung-0,961 tabel (0,05;3) 0,878).">
Pengaruh Komposisi Basis Polietilenglikol Terhadap Kecepatan Pelarutan Supppositoria Teofilina
Iswah Khasanah , Iswah Khasanah
1988 | Skripsi | S1 FARMASITelah dilakukan penelitian mengenai pengaruh komposisi basis Polietilenglikol terhadap sifat fisis supposito ria Teofilina. Penelitian meliputi uji titik lebur, waktu peleburan dan kecepatan pelarutan suppositoria Teofilina dengan formulasi basis 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% Polietilenglikol-6000 dalam Polietilenglikol-1000. Titik lebur suppositoria diukur menggunakan pipa ka piler berdiameter 0,5 cm dalam beker glass berisi air meng gunakan pemanas lampu spiritus. Waktu peleburan diukur dengan "Melting Point Tester" dari Erweka. Pengujian kecepatan pelarutan dilakukan dalam medium air pada suhu 37° C (±1° C) diputar dengan kecepatan 100 rpm menggunakan peng aduk berbentuk dayung di dalam labu model Poole. Kecepatan pelarutan diungkapkan dengan metode "Dissolution Efficiency" (DE). Data uji titik lebur, waktu peleburan dan kecepatan pelarutan dianalisis menggunakan uji variansi satu jalan, dilanjutkan dengan uji Scheffe dan ko relasi serta regresi. Hasil analisis menunjukkan bahwa perubahan komposisi basis Polietilenglikol berpengaruh terhadap titik lebur suppositoria yang bermakna (Fterhitung 626,851 > Ftabel (0,05;4;25) 5,767), demikian pula dengan waktu peleburan (Fterhitung 476,367 Ftabel (0,05:4:25)= 5,767) dan ke cepatan pelarutannya (Fterhitung 43,122 Ftabel (0,05; 4:25) 5,767). Kenaikan jumlah Polietilenglikol-6000 dalam campuran basisnya menyebabkan naiknya titik lebur (rterhitung 0,934 tabel (0,05;3) = 0,878) dan waktu peleburan (terhitung = 0,985 tabel (0,05;3) 0,878) serta monurunnya kecepatan pelarutan Teofilina dari basis tersebut (terhitung-0,961 tabel (0,05;3) 0,878).
Kata Kunci : Polietilenglikol, Pelarutan, Suppositoria, Teofilina