Evaluasi herarki pusat - pusat pelayanan sosial ekonomi di kabupaten Bengkulu Selatan

Lenny Agustin, Drs. Irfan Yahya; Drs. Joko Christanto, M.Sc.

1999 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Fenomena kesenjangan antara Manna, sebagai lbukota Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkulu Selatan, dengan kota-kota lain yang menjadi hinterlandnya, adalah suatu fakta yang sedang terjadi di Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkulu Selatan. Fenomena kesenjangan wilayah terjadi karena pusat pengembangan pada masing-masing Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) belum berfungsi secara optimal. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah kurang tersedianya fasilitas pelayanan sosial ekonomi di kota-kota pusat pengembangan dan hinterlandnya. Penelitian ini berjudul Evaluasi Hirarki Pusal-Pusat Pelayanan Sosial Ekonomi di Kabupaten Bengkulu Selatan. Tujuan dari Penelitian ini adalah pertama, untuk mengetahui potensi fisik dan sosial ekonomi wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan, kedua, untuk mengetahui kondisi daya layan dan kebutuhan fasilitas sosial ekonomi, ketiga, untuk menentukan arahan dan pengembangan hirarki pusat-pusat pelayanan sosial ekonomi di Kabupaten Bengkulu Selatan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bengkulu Selatan yang memiliki sembilan Kecamatan Induk dan sembilan Kecamatan Perwakilan (pembantu). Metode penelitian menggunakan teknik analisis data sekunder dengan pendekatan kualitatif-kuantitatif dari model teori tempat sentral dengan modifikasi potensi fisik dan sosial ekonomi wilayah, yang terdiri dari potensi infrastruktur, sumber daya manusia, aksesibilitas, lahan, dan kepadatan penduduk. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari instansi terkait. Selain itu melakukan observasi langsung ke lapangan dengan mewawancarai informan kunci. Teknik analisis menggunakan tabel silang dan grafik, skalogram dengan pembobotan, skoring, klasifikasi, analisis peta menggunakan Sistem Informasi Geografis (arc info) didukung dengan analisis deskriptif kualitatif Arahan penentuan pusat-pusat pelayanan sosial ekonomi berdasarkan pada potensi wilayah, kondisi daya layan dan kebutuhan fasilitas pelayanan sosial ekonomi, dan kepadatan penduduk. Wilayah yang mempunyai potensi fisik dan sosial ekonomi tinggi adalah Kecamatan Manna, potensi sedang Kecamatan Seginim, Pino, dan Kaur Utara, potensi rendah Kecamatan Talo, Seluma, Kaur Tengah, K.aur Selatan, dan Sukaraja. Kondisi daya layan fasilitas pelayanan sosial ekonomi di Kabupaten Bengkulu Selatan sebagian besar dalam keadaan kurang. Arahan hirarki pusat-pusat pelayanan sosial ekonomi di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah : hirarki I Kota Manna, hirarki II Kota Bintuhan dan Tais, hirarki III Kota Masmambang, Cahaya Negeri, Tanjung Iman, dan Masat, hirarki IV kota Padang Guci, Darat Sawah, ditambah sembilan kota kecamatan perwakilan. Berdasarkan pada faktor-faktor tersebut di atas kota-kota yang dijadikan sentral pelayanan tingkat tinggi adalah Kota Manna, Kota Bintuhan, dan Kota Tais. Kota-kota tersebut diharapkan dapat berfungsi secara optimal melayani hinterlandnya. Kebutuhan fasilitas untuk tahun 2005 yang sangat dibutuhkan adalah fasilitas ekonomi, komunikasi, dan pendidikan.

The imbalance phenomenon of Manna as the capital city of South Bengkulu Regency with the other towns which become the hinterlands of it, is the fact which in progressing now. The imbalance phenomenon of region happenned because the central of development is in every development region unit and has not had on optimum function yet. The other factor which also influenced is the lack of social economic service fasilities in central places. The tittle of this research is "The Evaluation of Social Economic Central Places Hierarchy in South Bengladu Regency". The aims of this research are; firstly, to know phisical and social economic potention region in South Bengkulu Region, secondly, to know the condition service power and need of social economic services, and thirdly, to directive and development of social economic central places hirarchies in South Bengkulu Regency. This research was done in South Bengkulu Regency of Bengkulu Province which consist of nine main sub districts and nine asistance subdistrics. The method which is used in this research is secunder data technique analysis with qualitative-quantitative approach of the model of central places theory with modification of physical and social economic potentions region. The region potency consists of infrastructure, human resources, accessibility, land, and population density. The type of the data in this research is secunder data which is taken from the integrated institutions. Besides that, the data also being observed directly to the field by interviewing key informants. The technique of analysis by using cross table and graphic from variable which are used, scalogram to weighting it, scoring, clasification, map analysis used Geographical Information System (arc info), and supported by qualitative descriptive analysis. The directive in determining social economic service centrals based on potention region, condition service power of social economic service fasilities, and population density. The region which has high physical and social economic potentions is subdistrict of Manna, medium is subdistrict of Seginim, Pino, and Kaur Utara, and low is subdistrict of Talo, Seluma, Kaur Tengah, Kaur Selatan, and Sukaraja. At the other hand, the condition service power of social economic fasilities in South Bengkulu Regency is very far from enough. The directive of social economic service center towns hierarchy; i. e; for first hierarchy is Manna, second hierachy is Bintuhan, and Tais, third hierarchy is Masmambang, Cahaya Negeri, and Masat, and fourth hierarchy is Padang Guci, Darat Sawah, added with nine assi stant subdistrict towns. Based on the factors above, the towns which can be developed to be high service centrals are Manna, Bintuhan, and Tais. These towns are expeceted to function optimum in giving services to their hinterlands. And the fasilities which are very importantly needed in the year 2005 are education, communication, and economic.

Kata Kunci : Pusat-pusat pelayanan,Bengkulu Selatan