LUARAN PASIEN DENGAN PLEURITIS TUBERKULOSIS, OBESITAS, DAN STRABISMUS
M Syahrul Fauzi, dr.Rina Triasih M.Paed Sp.A K
2024 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Kesehatan anak
INTISARI
Latar belakang: Pleuritis tuberkulosis (TB) merupakan salah satu manifestasi TB ekstra paru
yang cukup sering ditemui.
Tata laksana utama pleuritis TB adalah pemberian obat anti
tuberkulosis selama 6 – 12 bulan. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
terapi seperti kepatuhan minum obat, efek samping, komplikasi, dan komorbiditas pada
penyakit.
Presentasi kasus: Telah dilakukan pengamatan secara prospektif selama 12 bulan terhadap seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang didiagnosis pleuritis TB, obesitas, dan strabismus. Pasien memulai pengobatan pada bulan Mei 2020 hingga April 2021. Variabel yang di evaluasi adalah luaran pasien secara komprehensif, ketaatan minum obat, dan komplikasi yang muncul akibat penyakit maupun efek samping obat TB jangka panjang. Pengamatan dilakukan dengan cara melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik setiap bulan saat pasien kontrol ke rumah sakit. Pasien dan orang tua diminta untuk mengisi buku harian mengenai ketaatan minum obat, efek samping, dan permasalahan yang timbul selama pengamatan.
Hasil: Pasien menyelesaikan pengobatan pleuritis TB selama 12 bulan, tanpa adanya putus obat, dan telah dinyatakan sembuh.Tidak ditemukan efek samping obat selama pemantauan. Status gizi pasien masih tetap obesitas, tetapi pemantauan tekanan darah dalam batas normal. Tidak ditemukan komplikasi terkait kondisi strabismus. Kesimpulan: Pasien dengan pleuritis TB dapat sembuh setelah menjalani pengobatan selama 12 bulan. Untuk mengatasi permasalahan strabismus dan obesitas pada remaja diperlukan kerjasama antara pasien, orang tua, dan dokter secara berkelanjutan.
Kata kunci: Pleuritis TB, Obesitas, Strabismus
Background: Tuberculous pleuritis is one of extrapulmonary tuberculosis (TB), which is quite common in children. The main treatment for TB pleuritis is antituberculosis drugs for 6-12 months. Various factors can affect the success of therapy such as adherence, side effects, complications, and comorbidities.
Case presentation: A 13-year-old boy with a diagnosis of TB pleuritis, obesity, and strabismus was followed up prospectively for 12 months. Patients got anti TB treatment from May 2020 to April 2021. The variables evaluated were outcomes, medication adherence, complications that arose due to illness or drug side effects. Observations were made by means of anamnesis and physical examination every month when the patient had a routine control at the hospital. Patients and parents were asked to fill out a diary regarding medication adherence, side effects, and problems that arose during the observation.
Results: The patient completed treatment for TB pleuritis for 12 months, without any drug withdrawal, and was cured. No side effects were found during monitoring. The nutritional status of the patient was still obese, but monitoring of blood pressure is within normal limits. There were no complications related to strabismus conditions.
Conclusion: Patients with TB pleuritis can recover after undergoing treatment for 12 months.
To overcome the problem of strabismus and obesity in adolescents, cooperation between
patients, parents and doctors is needed continuously.
Kata Kunci : tuberculous pleuritis, obesity, strabismus