Traditional Tourism Destination: A Study of the Well-Being of Local People in Penglipuran Village
Asya Mammadli, Dr. Ir. Djoko Wijono, M.Arch. , Yulia Arisnani Widyaningsih, M.B.A., Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Magister Kajian Pariwisata
Tesis ini meneliti kesejahteraan budaya penduduk lokal Desa Adat Penglipuran Tradisional, desa di mana filosofi Tri Hita Karana telah sangat terintegrasi dan pariwisata menjadi penggerak ekonomi. Penelitian ini berfokus pada bagaimana pariwisata, yang terjalin dengan praktik budaya lokal dalam kerangka Tri Hita Karana, memengaruhi kesejahteraan komunitas lokal. Temuan menunjukkan bahwa pariwisata memiliki dampak ganda terhadap kesejahteraan budaya. Secara positif, pariwisata mendukung pelestarian praktik tradisional, meningkatkan kekohesian sosial, dan memperbaiki stabilitas ekonomi yang pada gilirannya mendukung aktivitas budaya. Interaksi antara pariwisata dan filosofi lokal memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal, yang mendukung keberlanjutan warisan budaya dan memperkuat identitas budaya desa. Secara negatif, pariwisata menimbulkan tantangan seperti degradasi lingkungan dan erosi budaya akibat komersialisasi tradisi.
Penelitian ini menekankan perlunya mengembangkan model pariwisata yang tidak hanya meningkatkan hasil ekonomi tetapi juga secara mendalam menghormati dan meningkatkan kesejahteraan budaya komunitas. Pendekatan yang seimbang ini bertujuan untuk memastikan bahwa pengembangan pariwisata di Desa Adat Penglipuran selaras dengan prinsip Tri Hita Karana, mendorong model pariwisata berkelanjutan yang meningkatkan bukan mengurangi kesejahteraan budaya penduduk lokal.
This thesis investigates the cultural well-being of the local people of Penglipuran Traditional Village, a village where the Tri Hita Karana philosophy is deeply ingrained and tourism became economic boost. The research focuses on how tourism, interconnected with local cultural practices under the framework of Tri Hita Karana, impacts the well-being of the local community. The findings reveal that tourism has dual impacts on cultural well-being. Positively, it supports the preservation of traditional practices, enhances social cohesion, and improves economic stability which, in turn, supports cultural activities. Interactions between tourism and local philosophy significantly contribute to the local economy, which supports the sustainability of cultural heritage and strengthens the cultural identity of the village. Negatively, it poses challenges such as environmental degradation and cultural erosion due to the commercialization of traditions.
The research underscores the necessity of developing a tourism model that
not only boosts economic outcomes but also profoundly respects and enhances the
cultural well-being of the community. This balanced approach aims to ensure that
tourism development in Penglipuran Traditional Village aligns with the principles
of Tri Hita Karana, fostering a sustainable tourism model that enhances rather
than diminishes the cultural well-being of the local people.
Kata Kunci : Cultural well-being, Tri Hita Karana, Penglipuran Traditional Village, tourism development