Laporkan Masalah

HUBUNGAN TINDAKAN RECAPPING, PENGETAHUAN, DAN PENGGUNAAN SAFETY BOX DENGAN KEJADIAN CEDERA TERTUSUK JARUM PADA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Rahmat Muzakky Ramsi, dr. Agus Surono, Ph.D., M.Sc., Sp.T.H.T.K.L (K); Marthinus Sutena, SKM., M.M., M.Sc

2024 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Kejadian cedera tertusuk jarum atau needle stick injury (NSI) merupakan masalah yang serius di bidang kesehatan, serta menjadi persoalan keselamatan kerja yang harus dihadapi oleh para tenaga kesehatan terutama pada perawat. Data Instalasi K3 dan Sanitasi RSA UGM mencatat terdapat 98 kasus kecelakaan kerja pada tahun 2021-2023 dengan kasus kecelakaan kerja tertinggi yaitu needle stick injury dan kasus NSI paling sering terjadi pada perawat di Instalasi Rawat Inap. Beberapa upaya pengendalian risiko NSI telah dilakukan pihak rumah sakit  tetapi belum efektif.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tindakan recapping, pengetahuan, dan penggunaan safety box dengan NSI dan pengendalian risiko NSI pada perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Akademik UGM.

Metode: Metode penelitian ini merupakan mix methods. Metode kuantitatif dengan rancangan cross sectional dan dianalisis secara deskriptif, selanjutnya metode kualitatif dilakukan wawancara untuk upaya pengendalian risiko. Variabel independen adalah tindakan recapping, pengetahuan, dan safety box, sedangkan variabel dependen yaitu NSI. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate random sampling sebanyak 80 perawat, dan 5 orang informan dari manajemen rumah sakit. Data diperoleh melalui alat kuesioner yang telah dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan analisis  bivariat menggunakan statistik uji chi-square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistic. Data kualitatif diperoleh dari wawancara mendalam dan triangulasi data kepada unsur manajemen rumah sakit.

Hasil: Tindakan recapping (p=0,041) dan pengetahuan (p=0,005) berpengaruh signifikan terhadap kejadian cedera tertusuk jarum pada perawat di instalasi rawat inap RSA UGM (90% CI, 0,12-0,79). Tindakan recapping memiliki  peluang 0,35 kali lebih kecil untuk tertusuk jarum dibandingkan dengan perawat yang tidak melakukan recapping. Selanjutnya perawat yang memiliki pengetahuan yang tinggi memiliki risiko 0,2 kali lebih kecil untuk tertusuk jarum dibandingkan dengan perawat dengan pengetahuan rendah. Sementara untuk penggunaan safety box tidak berpengaruh terhadap NSI (p=0,246). Hasil penelitian juga menunjukkan upaya pengendalian risiko NSI di intalasi rawat inap RSA UGM seperti kebijakan, pendanaan, sarana/prasarana, pelatihan, tatalaksana pasca pajanan, secara umum sudah berjalan dengan baik.

Kesimpulan: Tindakan recapping dan pengetahuan menjadi faktor yang berpengaruh terhadap NSI pada perawat di instalasi rawat inap RSA UGM. Pengendalian risiko yang sudah berjalan dengan baik perlu dilakukan peningkatan seperti menambah variasi materi, sharing, metode edukasi yang komprehensif dan efektif bagi perawat.

Background: The incidence of needlestick injuries (NSI) is a serious problem in the health sector, as well as a work safety problem that must be faced by health workers, especially nurses. K3 and sanitation installation of RSA UGM data recorded that there were 98 work accident cases in 2021-2023, with the highest work accident cases being needlestick injuries and NSI cases most often occurring among nurses in inpatient installations. Several efforts to control the risk of NSI have been carried out by the hospital but have not been effective.

Objective: To determine the relationship between recapping actions, knowledge and use of safety boxes with NSI and controlling the risk of NSI among nurses at the UGM Academic Hospital Inpatient Installation.

Methods: This research method is a mix method. Quantitative method with cross sectional design and analyzed descriptively, then qualitative method conducted interviews for risk control efforts. The independent variables are recapping action, knowledge, and safety box, while the dependent variable is NSI. Sampling using proportionate random sampling technique was 80 nurses and 5 informants from hospital management. Data was obtained through a questionnaire that had been tested for validity, then bivariate analysis was carried out using the chi-square test statistic and multivariate analysis using the logistic regression test. Qualitative data was obtained from in-depth interviews and data triangulation with elements of hospital management.

Results: Recapping (p=0.041) and knowledge (p=0.005) had a significant effect on the incidence of needle stick injuries among nurses at the RSA UGM inpatient installation (90% CI, 0.12-0.79). The act of recapping has a 0.35 times smaller chance of getting a needle stick compared to nurses who do not recap. Furthermore, nurses who have high knowledge have a 0.2 times lower risk of getting needle sticks compared to nurses with low knowledge. Meanwhile, the use of a safety box had no effect on NSI (p=0.246). The research results also show that efforts to control the risk of NSI in the RSA UGM inpatient installation, such as policies, funding, facilities/infrastructure, training, post-exposure management, have generally gone well.

Conclusion: Recapping actions and knowledge are factors that influence NSI among nurses at the RSA UGM inpatient installation. Risk control that is already running well needs to be improved, such as adding material variations, sharing, comprehensive and effective educational methods for nurses.

Kata Kunci : Cedera Tertusuk Jarum, Pengendalian Risiko, Praktik Keselamatan, Petugas Kesehatan, Perawat.  

  1. S2-2024-500652-abstract.pdf  
  2. S2-2024-500652-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-500652-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-500652-title.pdf