Pengaruh Praperlakuan Seduhan Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) Terhadap Daya Analgetika Asetosal
G. Dri Isnawan, Drs. Imono Argo Donatus, S.U., Apt.; Drs. Djoko Suhardjono, M.Sc., Apt.
1988 | Skripsi | S1 FARMASITelah dilakukan penelitian tentang pengaruh praperla kuan seduhan rimpang temulawak terhadap daya analgetika a setosal. Penelitian ini dikerjakan mengikuti rancangan bang lugas pola searah. Sembilan puluh ekor mencit betina, galur Swiss, umur 40-60 hari, dengan berat 20-25 gram dibagi secara rambang menjadi 6 kelompok sama banyak. Kelompok I diberi perlakuan asam asetat 40 mg/kg BB, secara intra peritonial, sebagai kontrol. Kelompok II diberi perlakuan air dosis 5 ml/kg BB sekali sehari, selama 6 hari, secara oral. Kelompok III diberi perlakuan tilosa dosis 92,30 mg/kg BB, secara oral. Kelompok IV diberi perlakuan larutan asetosal 1% dalam larutan tilosa 1%, secara oral. Untuk kelompok V dan VI, diberi perlakuan se duhan rimpang temulawak 10% dalam air hangat, dengan dosis 500 mg/kg BB, secara oral sekali sehari, selama 6 hari. Setelah dipuasakan selama 24 jam, pada hari ke 7 kelompok V diberi perlakuan asam asetat dosis 40 mg/kg BB, secara intra peritonial, sedangkan kelompok VI diberi per lakuan aseto sal dosis 92,30 mg/kg BB, secara oral, setelah selang waktu 5 menit diberi perlakuan seperti kelompok V. Setelah hewan uji mendapat perlakuan sesuai dengan kelompoknya, selanjutnya diamati jumlah geliatnya setiap inter val waktu 5 menit, selama 1 jam. Dengan persamaan Handershot dan Forsaith (1959), dapat diperoleh prosentase daya analgetika. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan metode analisis varian pola searah dengan taraf kepercayaan 95%, dilanjutkan dengan uji Tukey dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan, kelompok perlakuan asetosal memberikan daya analgetika (46,60 3,64) %. Sedangkan kelompok perlakuan temulawak yang dilanjutkan dengan pemberian aseto sal memberikan daya analgetika sebesar (16,815,74) %. Adanya perlakuan temulawak ternyata meng akibatkan penurunan daya analgetika asetosal sebesar 29,79% (P<0,05). Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bah wa dengan praperlakuan rimpang temulawak dosis 500 mg/kg BB selama 6 hari, dapat menurunkan daya analgetika asetosal 29,79%.
Kata Kunci : Rimpang, Temulawak, Analgetika, Asetosal