Laporkan Masalah

Kekerasan terhadap Partai Komunis Irak melalui Novel Wal?matun li A?sy?bi al-Ba?ri karya ?aidar ?aidar: Perspektif Johan Galtung

Nandang Nurdiansah, Dr.Hindun, M.Hum.

2024 | Tesis | S2 Sastra/Kajian Timur Tengah

Partai Komunis Irak merupakan salah satu gerakan politik yang paling berpengaruh pada pertengahan abad ke-20. Sejak didirikan pada tahun 1934, Partai Komunis Irak menentang ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat dalam aspek demokrasi, ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. Gerakan komunis yang semakin mengancam kekuasaan dihentikan oleh pemerintah melalui tindakan represif dan kekerasan. Ideologi Marxisme yang bertentangan dengan ideologi Pemerintah Irak prarevolusi dan kelompok nasionalis memperbesar sentimen dan represi terhadap gerakan komunis. Pada pertengahan sampai akhir abad ke-20, pemerintah melakukan penindasan secara besar-besaran terhadap anggota Partai Komunis Irak. Periode tersebut merupakan periode yang paling bergejolak dalam sejarah politik Irak. ?aidar ?aidar menceritakan sebagian tindakan kekerasan terhadap anggota Partai Komunis Irak melalui novel Wal?matun li A?sy?bi al-Ba?ri. Penelitian ini berusaha mengungkap perkembangan Partai Komunis Irak dalam kurun waktu pemerintahan Rezim Monarki sampai Rezim Ba’ath serta bentuk-bentuk kekerasan terhadap anggota komunis dalam novel Wal?matun li A?sy?bi al-Ba?ri karya ?aidar ?aidar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini memanfaatkan pendekatan sosiologi sastra dengan teori segitiga kekerasan Johan Galtung yang mengklasifikasikan kekerasan ke dalam tiga bentuk, yaitu kekerasan langsung, kekerasan struktural, dan kekerasan kultural.


Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Partai Komunis Irak selalu dianggap sebagai ancaman oleh pemerintah, baik sebelum maupun sesudah Irak menjadi negara republik. Keberadaan Partai Komunis Irak tidak pernah diakui secara resmi dan hanya digunakan oleh sebagian kelompok untuk kepentingan politik sesaat. Sejarah kekerasan terhadap Partai Komunis Irak dikuatkan oleh novel Wal?matun li A?sy?bi al-Ba?ri karya ?aidar ?aidar. Bentuk-bentuk kekerasan yang terdapat dalam novel terdiri atas kekerasan langsung, kekerasan struktural, dan kekerasan kultural. Kekerasan langsung terhadap anggota Partai Komunis Irak terjadi secara fisik dan verbal berupa pembunuhan, penangkapan, perusakan fasilitas, dan ancaman. Dalam kekerasan struktural, Pemerintah Irak melalui kebijakannya telah memicu terjadinya marginalisasi orang-orang komunis. Adapun kekerasan kultural terhadap anggota Partai Komunis Irak mencakup aspek agama yang menganggap komunisme sebagai paham antiketuhanan dan menyebabkan diskriminasi terhadap orang-orang komunis.

The Iraqi Communist Party was one of the most influential political movements in the mid-20th century. Since its founding in 1934, the Iraqi Communist Party opposes injustice committed by the government and fights for the welfare of society for aspects of democracy, economy, education, and social welfare. The communist movement that increasingly threatened power was stopped by the government through repressive and violent actions. The Marxist ideology that was contrary to the ideology of the pre-revolutionary Iraqi government and nationalist groups increased sentiment and repression against the communist movement. In the mid to late 20th century, the government carried out large-scale repression against members of the Iraqi Communist Party. This period was the most turbulent in Iraqi political history. ?aidar ?aidar depicted some of the violent actions against members of the Iraqi Communist Party through his novel Wal?matun li A?sy?bi al-Ba?ri . This research attempts to reveal the development of the Iraqi Communist Party during the period of the Monarchy regime to the Ba’ath regime and the forms of violence against communist members in the novel Wal?matun li A?sy?bi al-Ba?ri by ?aidar ?aidar. The method used in this study is a descriptive qualitative method. This study utilized a sociological literary approach with Johan Galtung’s triangle of violence theory which classifies violence into three forms, namely direct violence, structural violence, and cultural violence.

The results of this research show that the Iraqi Communist Party has always been considered a threat by the government, both before and after Iraq became a republic. The Iraqi Communist Party was never officially recognized and was only used by some groups for short-term political interests. The history of violence against the Iraqi Communist Party is strengthened by the novel Wal?matun li A?sy?bi al-Ba?ri by ?aidar ?aidar. The forms of violence found in the novel consist of direct violence, structural violence, and cultural violence. Direct violence against members of the Iraqi Community Party occurred physically and verbally in the form of murder, arrest, destruction of facilities, and threats. In structural violence, the Iraqi government through its policies has triggered the marginalization of communists. Meanwhile, cultural violence against members of the Iraqi Communist Party includes religion ideological violence that causes discrimination against communists.    

Kata Kunci : Partai Komunis Irak, kekerasan, Wal?matun li A?sy?bi al-Ba?ri, ?aidar ?aidar / Iraqi Communist Party, violence, Wal?matun li A?sy?bi al-Ba?ri, ?aidar ?aidar

  1. S2-2024-476140-abstract.pdf  
  2. S2-2024-476140-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-476140-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-476140-title.pdf