Seismik Stratigrafi Interval Rifting Kelompok Pematang pada Area X, Selat Malaka, Cekungan Sumatera Tengah

Pianda Rosi, Prof. Dr. Ir. Sugeng Sapto Surjono, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng. ; Rahmadi Hidayat, S.T., M.Eng., Ph.D.

2024 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI

Cekungan Sumatera Tengah merupakan salah satu cekungan di Indonesia yang menyumbang migas dalam jumlah besar. Kebutuhan yang semakin besar ini mendorong dilakukannya eksplorasi pada daerah-daerah sekitar cekungan yang dinilai memiliki potensi migas di dalamnya. Salah satunya adalah penelitian ini yang mana dilakukan pada interval rifting Kelompok Pematang, pada Area X, Selat Malaka, Cekungan Sumatera Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah seismik stratigrafi yang menggunakan dua puluh delapan lintasan seismik. Metode ini dipilih karena dapat memberikan gambaran kondisi bawah permukaan untuk mengetahui sikuen rifting yang terjadi dan karakteristik fasies seismiknya.

Area X pada interval rifting Kelompok Pematang ini memiliki satu kali fase rifting dengan tiga systems tract, yaitu Rift Initiation Systems Tract, Rift Development Systems Tract, dan Rift Termination Systems Tract. Berdasarkan karakteristik fasies seismiknya, setiap systems tract memiliki asosiasi fasies lingkungan pengendapan yang berbeda-beda. Pada Rift Initiation Systems Tract berasosiasi dengan lingkungan pengendapan kipas aluvial dan lacustrine dangkal. Rift Development Systems Tract berasosiasi dengan lingkungan pengendapan kipas aluvial, lacustrine dalam, dan shoreline lacustrine. Terakhir, Rift Termination Systems Tract memiliki asosiasi lingkungan pengendapan berupa fluvial braided dan tidal flat.

Central Sumatera Basin is one of the basins in Indonesia that contributes significantly to oil and gas production. The increasing demand has driven exploration in areas around the basin that are considered to have potential oil and gas reserves. One such study was conducted on the rifting interval of the Pematang Group in Area X, Malacca Strait, Central Sumatera Basin. The method used in this research is seismic stratigraphy, utilizing twenty-eight seismic lines. This method was chosen because it can provide an image of the subsurface conditions to identify the rifting sequences that occurred and the characteristics of their seismic facies.

Area X in the rifting interval of Pematang Group has one rifting phase with three systems tracts: Rift Initiation Systems Tract, Rift Development Systems Tract, and Rift Termination Systems Tract. Based on the characteristics of their seismic facies, each systems tract has different depositional environment facies associations. Rift Initiation Systems Tract is associated with alluvial fan and shallow lacustrine depositional environments. Rift Development Systems Tract is associated with alluvial fan, deep lacustrine, and lacustrine shoreline depositional environments. Last, Rift Termination Systems Tract is associated with a braided fluvial and tidal flat depositional environment.

Kata Kunci : Cekungan Sumatera Tengah, Kelompok Pematang, seismik stratigrafi, rifting