Penggunaan Valium dan Librium Sebagai Obat Penenang Di Kotamadya Madiun
R. Ihsan Nashrul Barri, Drs. Moh. Anief, Apt; Dra. Nusratini, SU., Apt.
1988 | Skripsi | S1 FARMASITelah dilakukan penelitian tentang PENGGUNAAN VALIUM DAN LIBRIUM SEBAGAI OBAT PENENANG DI KOTAMADYA MADIUN selama bulan Januari sampai dengan bulan Maret 1987. Penelitian dilakukan dengan survai langsung dan tidak langsung. Survai langsung ditujukan kepada dokter dan responden, sedang survai tidak langsung dilakukan di apotik dengan meneliti resep-resep yang masuk. Data-data yang diperoleh diolah dengan metode statistik deskriptif. Dari hasil penelitian di apotik ternyata obat penet nang yang banyak digunakan adalah untuk golongan diazepam dengan nama dagang Mentalium (70,96 %), Validex (9,86 %), dan Valium (7,74 %), sedangkan untuk golongan klordiazepoksid dengan nama dagang Cetabrium (99,16 %), Dellabrium (0,43 %), Kalbrium (0,34 %) dan Librium (0,058 %). Dari hasil wawancara dengan dokter didapatkan keterangan bahwa obat penenang yang digunakan terus menerus dapat menyebabkan ketergantungan fisik maupun psikis. Salah satu contoh dari obat penenang tersebut adalah Valium dan Librium. Dari data hasil kuesioner didapatkan bahwa 33 responden pernah menggunakan Valium,..13 responden menadapatkan obat-obat penenang dari sumber lain/toko obat, 10 responden diantaranya mendapatkan Valium dari toko obat/sumber lain. kecepatan serap eksperimen selalu lebih kecil dari harga A S/M dan kecepatan serap kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian klorpromazin pada eksperimen dapat menghambat transpor aktif glukosa pada membran usus halus ti kus in vitro. Besarnya penghambatan transpor aktif dasar A S/M pada waktu 30, 60, 90, 120 menit berturut-turut adalah 90,44 %, 80,72 %, 79,25% dan 77,39%. Adapun jika berdasarkan kecepatan serap maka besarnya hambatan transpor aktif pada waktu 30, 60, 90, 120 menit, berturut turut adalah 33,02 %, 44,91 %, 52,50% dan 49,17 %.
Kata Kunci : Valium, Librium, Penenang, Madiun