Identifikasi Pendahuluan Kandungan Kimia dan Isolasi Salah Satu Komponen Biji Pucung (Pangium edule Reinw.) yang Beredar di Pasar Beringharjo Yogyakarta
Endang Temuningsih , Drs. B. Sudarto, Apt.
1988 | Skripsi | S1 FARMASIPucung Pangium edule Reinw.) salah satu anggota dari familia Flacourtiaceae, terkenal sangat beracun karena seluruh bagian tumbuhan mengandung asam sianida hasil hidrolisa dari glikosida sianogenik yang disebut ginokardin. Setelah melalui pengolahan tertentu, orang sering memanfaatkan biji pucung sebagai bahan makanan maupun untuk tujuan pengobatan. Namun belum ada penelitian yang tuntas mengenai kandungan kimia dalam biji tersebut. Telahdilakukan penelitian tentang biji pucung yang dipasarkan mengenai identifikasi pendahuluan kandungan kimia, kromatografi lapis tipis dan spektroskopi ultraviolet. Penyarian dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan penambahan arang jerap dan tanpa penambahan arang jerap. Selanjutnya kedua hasil penyarian diperlakukan serba sama. Dari hasil uji pendahuluan diduga dalam biji tersebut terdapat alkaloida (positip dengan pereaksi Dragendorf, Mayer, dan Wagner) dan glikosida sianogenik reaksi asam pikrat terhadap asam sianida ). Serta tidak mengandung saponin, antranoid, kardenolida, tanin, flavonioid dan leukoantosianidin. Sedangkan golongan steroida dan polifenol masih diragukan keberadaannya. Untuk memisahkan senyawa yang diduga merupakan alkalo- ida dilakukan dengan kromatografi lapis tipis, dengan fase diam silika gel GF 254 dan tiga sistem fase gerak yaitu : = toluen-aseton-etanol-ammonia pekat Al (40:40:6:2 v/v) Al kloroform-metanol ( 85:15 v/v) Al3 =n-propanol-asam formiat-air (90:1:9 v/v). Antara kromatogram hasil penyarian dengan penambahan arang jerap dan tanpa penambahan arang jerap tidak menunjukkan perbedaan baik jumlah bercak, warna flouresensi pada U.V. A 365 nm maupun intensitasnya. Dari ketiga sistem pengembang masing-masing menunjukkan tiga bercak dengan harga Rp sebagai berikut: Al1 = 0,56, 0,64 dan 0,85 A12 A13 = 0,44, 0,51, dan 0,65, 0,55 0,67, dan 0,74 Identifikasi selanjutnya terhadap isolat-isolat murni dilakukan dengan metoda spektroskopi ultra violet mengguna- kan pelarut metanol. Hasil uji spektroskopi ultra violet memperlihatkan tiga macam spektra, maka dalam sampel diduga mengandung tiga macam senyawa alkaloida. Berdasar panjang gelombang maksimum, kemungkinan dalam sampel mengandung senyawa-senyawa sebagai berikut: Senyawa I A maksimum 202 nm A maksimum 237 nm fenil, fenil-NH3 : fenil-N-asetat H Senyawa II maksimum 208 nm : fenil-metil Senyawa III maksimum 205 nm fenil-metil Amaksimum 220 nm : C=C-C=O
Kata Kunci : Biji pucung, Pengim edule, Beringharjo