Pengaruh Pengelolaan Teknologi terhadap Produksi dan Efisiensi Alokatif Faktor Produksi Padi di Kabupaten Kulon Progo

Zuhriyyah Hasna Nur Fatimah, Dr. Ir. Lestari Rahayu Waluyati, M.P.; Arini Wahyu Utami, S.P, M.Sc., Ph.D.; Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P.

2024 | Tesis | S2 Magister Manj.Agribisnis

Kabupaten Kulon Progo merupakan kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bagian barat. Kabupaten Kulon Progo memiliki rasio terendah sebesar 0,27?rdasarkan luas sawah dibandingkan daerah lain. Pengelolaan teknologi usaha tani padi sawah sangat dibutuhkan agar dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengelolaan teknologi dan efisiensi alokatif faktor produksi padi di Kabupaten Kulon Progo. Jenis data menurut waktu pengumpulan pada penelitian ini yaitu data cross-sectional. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu survei melalui interview berdasarkan open-ended questionnaire dan melalui observasi. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini propotional stratified random sampling. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 105 responden yang dibagi menjadi 55 responden Kapanewon Panjatan dan 50 responden Kapanewon Sentolo. Metode analisis data yang digunakan analisis deskriptif kuantitatif, analisis regresi linier berganda fungsi produksi Cobb-Douglas, perhitungan nilai indeks efisiensi alokatif (Ki) dan perhitungan produktivitas modal yang diuji dengan one-sample Wilcoxon. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas petani menggunakan benih varietas hibrida Mapan dan varietas unggul Ciherang, jenis pestisida yang digunakan sebagian besar insektisida, sistem tanam padi jajar legowo dan sebagian besar belum menggunakan combine harvester karena faktor kondisi lahan. Faktor produksi yang berpengaruh dalam meningkatkan produksi padi di antaranya penggunaan luas lahan, jumlah benih, jumlah pupuk, pengalaman usaha tani, penggunaan varietas hibrida, penggunaan irigasi teknis, dan penggunaan combine harvester. Hasil analisis efisiensi alokatif menunjukkan penggunaan luas lahan tidak efisien secara alokatif sehingga perlu dikurangi, penggunaan benih dan pupuk belum efisien secara alokatif sehingga perlu ditambahkan. Nilai rata-rata pendapatan usaha tani padi di Kabupaten Kulon Progo musim tanam satu sebesar Rp. 3.347.785 dan musim tanam dua sebesar Rp. 2.716.551. Nilai rata-rata keuntungan petani Kulon Progo Rp. 3.820.433 per tahun. Hasil analisis kelayakan bahwa usaha tani di Kabupaten Kulon Progo dapat dikatakan layak karena nilai ratarata ?/C sebesar 50,52% lebih besar dari suku bunga deposito 5%.

The regency of Kulon Progo, located in the western part of the Special Region of Yogyakarta Province, has the lowest ratio of paddy fields at 0,27% compared to other regions. Effective management of paddy farming technology is crucial to enhance productivity and efficiency. This research aims to investigate the management of technology and allocative efficiency of rice production factors in Kulon Progo Regency. The study employs a cross-sectional data type collected through surveys conducted via open-ended questionnaires and observations. The sampling method used is proportional stratified random sampling, with a total of 105 respondents divided into 55 from Panjatan Sub-district and 50 from Sentolo Sub-district. The data analysis methods employed include quantitative descriptive analysis, multiple linear regression using the Cobb-Douglas production function, calculation of allocative efficiency index (Ki), and testing of capital productivity using the one-sample Wilcoxon test. The results indicate that the majority of farmers use the hybrid variety Mapan and the superior variety Ciherang seeds, predominantly insecticides for pest control, and adopt the rice cultivation method known as "jajar legowo". Moreover, a significant number of farmers have not yet adopted combine harvesters due to land conditions. Key production factors influencing rice output include land area, seed quantity, fertilizer application, farming experience, hybrid variety adoption, technical irrigation use, and combine harvester utilization. Allocative efficiency analysis reveals no longer efficient in land use allocation, suggesting a need for reduction, while the allocation of seeds and fertilizers shows inefficiencies warranting increased allocation. The average income of rice farming in Kulon Progo Regency during planting season one is Rp. 3.347.785 and during planting season two is Rp. 2.716.551. The average profit for farmers in Kulon Progo is Rp. 3.820.433 per year. Feasibility analysis indicates that farming activities in Kulon Progo Regency are considered viable since the average ?/C value is 50,52%, which is higher than the 5% interest rate on deposits.

Kata Kunci : teknologi, efisiensi alokatif, faktor, produksi padi/ technology, allocative efficiency, factors, rice production