Evaluasi Kunjungan Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Program Pengelolaan Penyakit Kronis di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2023

Siti Sumiana, dr. Riris Andono Ahmad,MPH.,Ph.D, ; 3. dr. Vina Yanti Susanti, Sp.PD-KEMD, M.Sc, PhD

2024 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor yang mempengaruhi kunjungan penderita DM pada Prolanis di Kabupaten Gunungkidul. melalui studi evaluasi program prolanis, evaluasi sistem surveilans prolanis dan studi analitik faktor yang mempengaruhi kunjungan penderita DM Tipe 2 pada Prolanis

Metode: Penelitian ini terdiri dari tiga sub studi evaluasi program prolanis, evaluasi sistem surveilans prolanis dan yaitu sub-studi analitik. Sub studi evaluasi program menggunakan studi observasional deskriptif dan dikaji dengan menggunakan logic model melihat input, proses dan output pelaksanaan program dengan 31responden, sub studi surveilans menggunakan desain studi observasional deskriptif dengan 31 responden dan sub studi analitik menggunakan metode penelitian potong lintang dengan jumlah sampel sebanyak 400 responden yang dipilih dengan metode cluster random sampling. Analisis data pada penelitian ini terdiri dari analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariabel menggunakan software STATA versi 16.1.

Hasil: Sub studi evaluasi program dari 30 puskesmas hanya 3(10%) puskesmas yang memenuhi RPPB >50%, 8(26%) dan puskesmas yang memenuhi target RPPT DM >5%. Pelaksanaan prolanis yang masih belum berjalan optimal adalah senam rutin (27%), edukasi (17%) dan home visit(26,67%). Sebanyak 63,33?lum pernah mengikuti pelatihan terkait prolanis dan 70% puskesmas tidak memiliki panduan atau pedoman tentang prolanis. Terdapat 20% puskesmas tidak memiliki anggaran khusus untuk prolanis dan tidak ada sarana prasarana khusus untuk kegiatan prolanis. Belum ada jejaring kerjasama antara Dinas Kesehatan dengan BPJS terkait prolanis, umpan balik laporan diberikan 100% oleh BPJS. Sebanyak 50% tidak mempunyai SOP prolanis, ketepatan pelaporan 86,67?n penerimaan (akseptabilitas) sebesar 66,67%. Hasil penelitian pada sub studi analitik faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan peserta prolanis DM yaitu adanya hubungan yang signifikan secara statistik terhadap kunjungan prolanis yaitu umur dan dukungan keluarga. Umur (aOR=0,185 p=0,002 ;95%CI=0,062 - 0,547), dan dukungan keluarga (aOR=0,419, p=0,033 ;95%CI=0,189   0,930). Pendidikan tinggi 2,02 kali memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan kunjungan prolanis namun tidak bermakna secara statistik , pengetahuan baik 1,8 kali memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan kunjungan prolanis namun tidak bermakna secara statistik.

Kesimpulan: Terdapat kesenjangan dalam pelaksanaan prolanis yaitu pada jumlah pasien yang terdaftar prolanis DM dengan yang berkunjung di FKTP di Kabupaten Gunungkidul. Kunjungan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan monitoring evaluasi terkait pelaksanaan prolanis, dan perbaikan pada sistem pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan prolanis.

Background: This study aims to evaluate the factors that influence the visit of DM patients to Prolanis in Gunungkidul district. Through the evaluation study of prolanis program, evaluation of prolenis surveillance system and analytical study of the factors which influence visit of type 2 DM patients in Prolanis.

Methods: The study consists of three sub-studies of evaluation of the prolanis program, evaluation and analysis of the Prolanis surveillance system. The study uses descriptive observational studies and is studied using the logical model of viewing the input, process and output of the program execution with 31 respondents, the sub-study surveillans using the design of a descriptional observational study with 31 Respondents and the analytical substudy uses the method of cutting width research with the number of samples of 400 respondents selected by the random cluster sampling method. The data analysis in this study consists of univariate analysis, bivariate and multivariable analysis using STATA software version 16.1.

Results: Sub-study evaluation of the program of 30 puskesmas only 3(10%) puskésmas meeting RPPB >50%, 8(26%) and puskèsmas meeting the target RPPT DM >5%. Prolesan performance that is still not running optimum is routine gymnastics (27%), education (17%) and home visit (26.67%). There are 63.33% who have never undergone a proletarian-related training and 70% of puskesmas have no guidance or guidance on prolanis. There is no network of cooperation between the Ministry of Health and BPJS related to prolanis, feedback reports given 100% by BPJS. In total 50% do not have prolenis SOP, accuracy of reporting 86.67% and receipt (acceptability) of 66.67%. Results of the survey in the sub-analytical study of the factors that influence the visit of the prolanis participants DM is the existence of a statistically significant relationship with the prolenis visit i.e. age and family support. Age (aOR=0.185 p=0,002 ;95% CI=0.062 - 0.547), and the support of the family (aor=0.419, p=0.033,95%CI=0.189 0.930). Higher education is 2.02 times more likely to undertake prolanistic visits but is not statistically significant whereas good knowledge is 1.8 times more probable to undertaken prolanist visits, but is statistically irrelevant.

Conclusion: There is a gap in the implementation of prolanis, namely in the number of patients registered for DM prolanis and those visiting FKTP in Gunungkidul Regency. Visits can be increased by increasing evaluation monitoring related to the implementation of prolanis, and improving the system for recording and reporting the results of prolanis activities.

Kata Kunci : Diabetes mellitus, prolanist visits, program evaluation, surveillance evaluation