HUBUNGAN BODY MASS INDEX (BMI) DENGAN MORTALITAS PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI BEDAH JANTUNG DEWASA DI RSUP DR SARDJITO

YOGA AGUS WIBOWO, dr. Bhirowo Yudo P, Sp.An-TI, Subsp.An.Kv(K), Dr. dr. Juni Kurniawaty, M.Sc, Sp.An-TI, Subsp.An.Kv(K)

2024 | Tesis-Spesialis | S2 Anestesiologi

Latar Belakang : Prosedur operasi bedah jantung masih menimbulkan risiko mortalitas dan morbiditas yang tinggi, meskipun terdapat kemajuan teknologi. Salah satu resiko morbiditas dan mortalitas berkaitan dengan Body Mass Index (BMI). Terjadinya perubahan fisiologi pada berat badan meliputi massa otot, massa lemak, metabolisme maupun sistim imun. Karena hubungan antara BMI dan hasil bedah sangat kompleks, dampak dari berat badan pasien yang menjalani bedah jantung terhadap komplikasi awal dan akhir telah menjadi bahan perdebatan yang telah berlangsung lama.

Tujuan : Mengetahui hubungan BMI dengan Mortalitas pada pasien yang menjalani prosedur bedah jantung dewasa di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito.

Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional retrospektif dengan metode cohort study. Sampel pada penelitian ini adalah pasien yang menjalani operasi bedah jantung terbuka di RSUP Dr. Sardjito pada periode 1 Januari 2022 sampai 01 Januari 2023. Data diuji menggunakan uji regresi logistik, analisis korelasi chi square dan ANOVA serta analisis AUC menggunakan software IBM SPSS versi 26.

Hasil : Sampel penelitian sebanyak 184 pasien (rerata usia 41,45 ± 13,23) yang menjalani operasi bedah jantung dewasa, terdiri dari atas 75 pasien laki-laki dan 109 pasien perempuan. Diantara subjek tersebut terdapat 20 pasien (10.9%) yang meninggal. Penilaian risiko mortalitas, pasien dengan BMI di bawah nilai cut-off (< 19 p=0,048). p=0.047), p=0.001), p=0.00) p=0.001).>

Kesimpulan : Pasien operasi bedah jantung dewasa dengan BMI underweight memiliki risiko mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan pasien dengan BMI yang normal.

Kata Kunci: Bedah jantung terbuka, Body mass index (BMI), mortalitas  

Background : Cardiac surgical procedures still pose a high risk of mortality and morbidity, despite technological advances. One of the risks of morbidity and mortality is related to Body Mass Index (BMI). Physiological changes in body weight include muscle mass, fat mass, metabolism and the immune system. As the relationship between BMI and surgical outcomes is complex, the impact of the weight of patients undergoing cardiac surgery on early and late complications has been the subject of long-standing debate.

Objective : To determine the correlation between BMI and mortality in patients undergoing adult cardiac surgical procedures at Dr. Sardjito Hospital.

Methods : This study used a retrospective observational research design with the cohort study method. The samples in this study were patients who underwent open heart surgery at Dr. Sardjito Hospital in the period January 1, 2022 to January 01, 2023. The data obtained were tested using logistic regression test, chi square correlation analysis and ANOVA and AUC analysis using IBM SPSS software version 26.

Result : The study sample was 184 patients (mean age 41.45 ± 13.23) who underwent adult cardiac surgery, consisting of 75 male and 109 female patients. Among these subjects, 20 patients (10.9%) died. Mortality risk assessment, patients with BMI below the cut-off value (< 19 p=0.048). p=0.047), p=0.001), p=0.00) p=0.001).>

Conclusion : Adult cardiac surgery patients with an underweight BMI have a higher mortality risk than patients with a normal BMI.

Keywords : Body mass index, BMI, Mortality, open heart surgery

Kata Kunci : Kata Kunci: Bedah jantung terbuka, Body mass index (BMI), mortalitas