Identifikasi, Prevalensi dan Intensitas Ektoparasit pada Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus von Martens, 1868) dari Bogor
TSABITA UMNIYYATINA SYAHID, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si.
2024 | Skripsi | BUDIDAYA PERIKANAN
Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus von Martens, 1868) redclaw merupakan spesies crayfish yang populer sebagai komoditas konsumsi dan ornamental. Budidaya komoditas lobster air tawar ini menjadi penting untuk memenuhi permintaan pasar lokal dan internasional. Lingkungan budidaya yang tertutup menjadi faktor predisposisi ancaman serangan hama dan penyakit, termasuk ektoparasit. Meskipun tidak menyebabkan kematian secara langsung, infestasi ektoparasit yang tinggi dapat menurunkan kualitas hidup serta menurunkan nilai jual lobster. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ektoparasit yang ditemukan serta tingkat prevalensi dan intensitasnya pada lobster air tawar dari daerah Bogor. 36 sampel diambil secara acak dari tiga pembudidaya lobster dari Kecamatan Leuwiliang, Pamijahan, dan Dramaga. Identifikasi ektoparasit dilakukan dengan metode studi pustaka morfologi serta metode molekuler dengan analisis gen 18SSU rRNA. Prevalensi dan intensitas ditentukan dengan penghitungan ektoparasit yang ditemukan di setiap organ (karapas, insang, ekor, kaki renang, dan kaki jalan). Prevalensi parasit sebesar 100% ditemukan pada ketiga lokasi budidaya dengan intensitas parasit 692,89 ± 424,16 individu/ekor, 277,68 ± 153,33 individu/ekor, dan 141,64 ± 160,47 individu/ekor. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya serangan lebih dari satu parasit (multiple infestation). Spesies ektoparasit yang ditemukan adalah tiga jenis Temnocephalidae, (Temnosewellia sp., Decadiymus gulosus, Diceratocephala boschmai) dan empat spesies unidentified. Tidak ada kematian yang yang terdeteksi selama penelitian, namun ditemukan gejala kerusakan pada insang akibat tingginya infestasi ektoparasit. Penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk mengetahui hubungan simbiotik serta efek dari serangan ektoparasit pada inang lobster.
The freshwater lobster (Cherax quadricarinatus von Martens, 1868) redclaw is highly valued both for consumption and ornamental purposes. The cultivation of this freshwater lobster is crucial to fulfill the local and international market demands. However, due to the enclosed environment, there's a heightened risk of pest and disease outbreaks, including ectoparasites. Although ectoparasites don't directly cause mortality, severe infestations may significantly impact host health quality and reduce their market value. This study focuses on identifying ectoparasites and to determine prevalence and intensity levels in freshwater lobster from Bogor region. Thirty-six samples were randomly collected from three farms in Leuwiliang, Pamijahan, and Dramaga Districts. Ectoparasites identification employed both morphological and molecular methods, particularly the analysis of the 18S rRNA gene. Prevalence and intensity were assesses by counting ectoparasites in various lobster organs (carapaces, gills, uropods, pleopods, pereiopods). Multiple infestations were observed. The study identified three types of Temnocephalidae (Temnosewellia sp., Decadidymus gulosus, and Diceratocephala boschmai) and four unidentified species, with all three farms showing 100% prevalence and varying intensity levels as high as 692,89 ± 424,16; 277,68 ± 153,33; and 141,64 ± 160,47 parasites/host). No fatalities among the hosts were recorded, although there were some instances of gill damage observed to some extent. Further research is recommended to ascertain the symbiotic relationship of ectoparasites and their impacts on the hosts.
Kata Kunci : 18SSU rRNA, Temnocephalid, Temnosewellia sp., redclaw, Diceratocephala boschmai