Laporkan Masalah

Analisis Keberlangsungan Hidup Neonatal: Hubungan Kematian Neonatal dan Jumlah Kunjungan Antenatal Care (ANC) (Analisis data SDKI 2017)

Betri Cahyanti, Dr. dr Prima Dhewi Ratrikaningtyas, M.Biotech; Bayu Satria Wiratama, S.Ked., MPH, Ph.D

2024 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang :  Kematian balita di Indonesia 2021 sebanyak 27.566, 73,1% diantaranya merupakan kematian neonatal. Tahun 2019 Indonesia menerapkan kunjungan kehamilan minimal 4 kali. Jumlah Kunjungan ANC sesuai standar WHO belum diterapkan secara menyeluruh di Indonesia.

Tujuan  : Menganalisis keberlangsungan hidup neonatal yang berkaitan antara jumlah kunjungan ANC dengan kejadian kematian neonatal pada data SDKI 2017.

Metode :  Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian observasional dengan pendekatan historical cohort  menggunakan data SDKI 2017.   Sampel dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur usia 15-49 tahun yang pernah melahirkan 5 tahun sebelum survei dan mempunyai catatan terkait kunjungan ANC pada kehamilan terakhirnya. Pengujian data dilakukan dengan analisis deskriptif life-table dan Kaplan-Meier Curve, analisis bivariabel menggunakan Log Rank Test, , dan analisis multivariabel dengan Cox Regression.

Hasil: Data responden yang berhasil dianalisis berjumlah 13.826. Analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar responden berisiko rendah selama kehamilan (73,55%), berada pada kuintil kekayaan terendah (22,18%), dan memiliki tingkat pendidikan tinggi (52,91%). Mayoritas bayi lahir dengan berat normal (92,89%) dan berjenis kelamin laki-laki (51,43%). Kunjungan ANC sebagian besar berada dalam kategori K6 (47,59%). Analisis kelangsungan hidup Kaplan-Meier menunjukkan kematian neonatal yang signifikan dalam lima hari pertama, dengan probabilitas kelangsungan hidup turun menjadi 99,50% pada hari kelima. Analisis multivariabel mengidentifikasi usia ibu, berat lahir, jenis kelamin bayi, dan tempat persalinan sebagai faktor signifikan yang memengaruhi kematian neonatal. Usia ibu yang lebih tinggi, berat lahir yang lebih rendah, dan jenis kelamin laki-laki meningkatkan risiko kematian neonatal, sedangkan melahirkan di fasilitas kesehatan dikaitkan dengan kematian neonatal yang lebih tinggi. Penelitian ini menemukan bahwa ANC mempunyai nilai signifikan pada kategori K6 dan K8. Sementara saat dilakukan analisis multivariabel menjadi tidak signifikan saat dimasukkan variabel BBL.

Kesimpulan: Sebagian besar kunjungan ANC berada dalam kategori K6, yang merupakan standar Indonesia untuk setidaknya enam kunjungan antenatal. Pada variabel usia ibu, jenis kelamin bayi, berat lahir, dan jumlah bayi secara signifikan memengaruhi kelangsungan hidup neonatal. Angka kematian neonatal adalah 6,4 per 1.000 kelahiran hidup. 

Background : In 2021, there were 27,566 child deaths in Indonesia, with 73.1?ing neonatal deaths. In 2019, Indonesia implemented a policy of at least four antenatal care (ANC) visits during pregnancy. However, the number of ANC visits according to WHO standards has not been fully implemented throughout Indonesia.

Objective : To analyze neonatal survival in relation to the number of ANC visits and neonatal mortality using the 2017 IDHS data.

Methods : This study used a quantitative method with an observational historical cohort approach using data from the 2017 IDHS. The sample included women of reproductive age (15-49 years) who had given birth within five years before the survey and had records of ANC visits during their last pregnancy. Data analysis included descriptive life-table and Kaplan-Meier Curve analysis, bivariable analysis using the Log Rank Test, and multivariable analysis with Cox Regression.

Results : A total of 13,826 respondents were successfully analyzed. Univariable analysis showed that the majority of respondents were at low risk during pregnancy (73.55%), were in the lowest wealth quintile (22.18%), and had a high level of education (52.91%). Most babies were born with normal weight (92.89%) and were male (51.43%). The majority of ANC visits fell into the K6 category (47.59%). Kaplan-Meier survival analysis indicated significant neonatal mortality within the first five days, with the probability of survival dropping to 99.50% by day five. Multivariable analysis identified maternal age, birth weight, infant gender, and place of delivery as significant factors influencing neonatal mortality. Higher maternal age, lower birth weight, and male gender increased the risk of neonatal mortality, while delivering in health facilities was associated with higher neonatal mortality. The study found that ANC visits were significant in the K6 and K8 categories, but became non-significant in multivariable analysis when birth weight was included.

Conclusion : The majority of ANC visits fell into the K6 category, which is Indonesia's standard for at least six antenatal visits. Maternal age, infant gender, birth weight, and the number of children significantly affected neonatal survival. The neonatal mortality rate was 6.4 per 1,000 live births.



Kata Kunci : antenatal care, ANC, neonatal mortality, 2017 IDHS

  1. S2-2024-501536-abstract.pdf  
  2. S2-2024-501536-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-501536-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-501536-title.pdf