Kultur Diaspora dan Komodifikasi dalam Memanfaatkan Platform Youtube
Yuf Tarosur Rohmah, Kuskridho Ambardi
2024 | Tesis | S2 Sosiologi
Penelitian ini membahas kultur diaspora dan ekspresi yang dilakukan dalam memanfaatkan platform youtube. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kanal youtube Keluarga Bahagia di Jerman yang dimiliki oleh Kaka Ina. Sebelum memutuskan menjadi konten kreator, saat Kaka Ina memutuskan menjadi konten kreator hingga saat berjalannya menjadi konten kreator Kaka Ina mengalami berbagai macam dilema. Mulai dari pertentangan dari anggota keluarganya sendiri yang tidak menyepakati keinginan Kaka Ina untuk menjadi konten kreator hingga dilema terkait dengan perkembangan kanal youtubenya. Peneliti kemudian menggunakan konsep diaspora digital dari (Witteborn, 2019) dan konsep komodifikasi dari (Mosco, 2009). Serta menggunakan metode netnografi dari (Kozinets, 2020) untuk membantu menjelaskan kultur diaspora dan ekspresi yang dilakukan Kaka dalam memanfaatkan platform youtube
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa platform
youtube menjadi tempat yang resisten bagi diaspora untuk menunjukkan kultur dan
eksistensinya, meski kurang disadari bahwa youtube merupakan ruang terbuka yang
informasinya bisa diakses siapa saja. Kaka Ina juga memiliki motif komersial
saat menjadi konten kreator. Meski begitu, terdapat praktek kehidupan yang
kompleks dari pengalaman hidup Kaka Ina sebagai diaspora yang tidak hanya terfokus
untuk memperoleh penghasilan tetapi juga ingin menunjukkan eksistensi
identitasnya sebagai seorang diaspora yang berasal dari Indonesia Timur. Selain
itu juga ditemukan adanya praktek diaspora digital gaya baru dari yang awalnya
terfokus pada konteks-konteks politik namun kini lebih kompleks terkait kultural, psikologis, komersial dan eksistensi individu.
Kultur diaspora pada akhirnya menjadi kunci penting dalam praktek Kaka Ina
mengekspresikan dan memanfaatkan platform youtube.
This research discusses diaspora culture and the expressions
carried out using the YouTube platform. The unit of analysis used in this
research is the YouTube channel Keluarga Bahagia Di Jerman which is owned by
Kaka Ina. Before deciding to become a content creator, when Kaka Ina decided to
become a content creator and when she became a content creator, Kaka Ina
experienced various dilemmas. Starting from conflict from her own family
members who do not agree with Kaka Ina's desire to become a content creator to
dilemmas related to the development of her YouTube channel. The researcher then
used the concept of digital diaspora from Saskia Witterborn and the concept of
commodification from Vincent Mosco. As well as using the netnography method
from (Kozinets, 2020) to help explain diaspora culture and the expressions made
by Kaka in utilizing the YouTube platform.
The results of this research show that there are
commercial motives brought by Kaka Ina when she became a content creator. Even
so, there are complex life practices from Kaka Ina's life experience as a
diaspora who is not only focused on earning income but also wants to show the
existence of her identity as a diaspora from Eastern Indonesia. Apart from
that, it was also discovered that there was a new style of digital diaspora
practice which was initially focused on political contexts but is now more
complex regarding cultural, psychological, commercial and individual existence.
Diaspora culture ultimately became an important key in Kaka Ina's practice of
expressing and using the YouTube platform.
Kata Kunci : Diaspora digital, komodifikasi, youtube