Laporkan Masalah

Uji diagnostik klinis dehidrasi menurut manajemen terpadu Balita sakit

MARUDUT, Siswanto, dr. Sri Supar Yati Soenarto, PhD.Sp.A(K)

2004 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Diare dan muntah akut yang disebabkan infeksi saluran cerna masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian anak di seluruh dunia. Umumnya kematian disebabkan oleh kegagalan mendeteksi dan mengobati keadaan dehidrasi secara tepat dan cepat. Pada saat ini diperkirakan 5 juta per tahun balita meninggal karena diare akut di negara negara berkembang. World Health Organization (WHO) merekomendasikan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) sebagai kriteria klinis untuk mendiagnosis keadaan dehidrasi. Penelitian ini bertujuan menilai Manajemen Terpadu Balita Sakit sebagai alat diagnostik dehidrasi pada anak di daerah Jogjakarta dan menghitung sensitifitas dan spesifisitas Manajemen Terpadu Balita Sakit. Rancangan penelitian ini prospektif observasional untuk tes diagnosis. Anak berusia 2 bulan – 5 tahun dengan diare atau dan muntah yang datang ke Puskesmas, diikutkan dalam penelitian. Diagnosis klinis dibuat oleh tenaga kesehatan yang sudah dilatih Manajemen Terpadu Balita Sakit. Diagnosis dehidrasi bila terdapat penurunan kesadaran, mata sangat cekung, malas minum atau tidak mau minum dan penurunan elastisitas kulit. Analisis statistik menggunakan chi square dengan sembilan puluh lima persen interval kepercayaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi nilai diagnostik dehidrasi secara klinis yang digunakan Manajemen Terpadu Balita Sakit. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penderita dan keluarga penderita, praktisi kesehatan dan institusi pelayanan kesehatan, dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Acute vomiting and diarrhea disease due to enteric infection remain the leading cause of children morbidity and mortality througout the world. Most deaths are caused by failure to detect and treat dehydration properly and immediately. Curent estimates suggest that acute diarrheal disease causes over 5 milion deaths in children under the age of 5 years in developing countries. The World Health Organization (WHO) has recommended Integrated Management of Childhood Illness as a clinical criteria to diagnosis dehydration. The aim of the study is measuring the validity of Integrated Management of Childhood Illness . The study is prospective observasional research for diagnostic test. Children aged 2 months – 5 years with diarrhea or and vomit who came to primary health care were enrolled. The clinical diagnosis was made by a trained doctor or nurse. Dehydration was defined as the presence of decrease of consciousness, very sunken eyes, can’t drink and decrease of skin elasticity. Ninety five per cent confidence intervals were calculated, and significance was assessed by X 2. It is hoped that study result will give information about diagnostic value of clinical dehydration that used Integrated Management of Childhood Illness. I hope that this study can give benefit for patients and their families, health care practitioners and institutions, and constribution for novel knowledge of dehydration.

Kata Kunci : Kesehatan Anak,Dehidrasi,Uji Diagnostik,Manajemen Terpadu Balita Sakit, diagnostic test, dehydration, Integrated Management of Childhood Illness, Children Under five


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.