Paket Eduwisata Berbasis Urban Farming Kampung Oase Songo, Kota Surabaya, Jawa Timur
ENGGEL VALENTINA, Fatkurrohman,S.IP.,M.Si., C.H.E. ;Dr. Nuryuda Irdana, S.P., M.M., C.H.E.; Carlos Iban,S.S.,M.Sc.,C.H.E
2024 | Tugas Akhir | D4 Bisnis Perjalanan Wisata
Pertanian perkotaan, atau urban farming,
adalah cara menanam pangan di kota dengan memanfaatkan lahan kosong. Urban
farming memberikan banyak manfaat bagi perkotaan terutama mengatasi
kesulitan mendapatkan sayuran dan buah-buahan dengan harga terjangkau. Kota
Surabaya, yang memiliki kepadatan penduduk 8.958 jiwa per km² dan populasi
mencapai 3.009.286 jiwa pada tahun 2023, urban farming menjadi solusi
penting. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, kebutuhan akan alternatif
lahan pertanian sangat mendesak. Penelitian ini menggunakan metode observasi, participant
observation, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi. Penulis memilih Kampung
Sayur Oase Songo sebagai lokasi untuk eduwisata urban farming. Lokasi
ini dipilih karena selain memiliki sejarah panjang, Kampung Sayur Oase Songo juga
menawarkan berbagai titik edukasi menarik. Kampung Sayur Oase Songo menyediakan
lingkungan yang mendukung pembelajaran tentang pertanian perkotaan, mulai dari
teknik bercocok tanam hingga manfaat ekonomi dari praktik ini. Di sini, peserta
eduwisata dapat belajar tentang berbagai metode bercocok tanam yang ramah
lingkungan dan efisien, serta bagaimana memanfaatkan lahan terbatas di
perkotaan untuk menghasilkan pangan segar. Dengan urban farming di
Kampung Sayur Oase Songo, masyarakat perkotaan seperti di Surabaya bisa lebih
mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan. Eduwisata ini berfungsi sebagai sarana
edukasi sekaligus upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota melalui
pertanian yang berkelanjutan. Urban farming diharapkan menjadi model bagi
kota-kota besar lainnya di Indonesia untuk mengatasi keterbatasan lahan dan
meningkatkan ketahanan pangan lokal. Dari hasil identifikasi unsur
wisata ini, penulis memetakan jenis edukasi dalam paket eduwisata urban
farming yang diklasifikasikan berdasarkan durasi yakni half day tour dan
one day tour
Urban agriculture, or urban farming, is a way of growing food in cities by utilizing empty land. Urban farming provides many benefits for cities, especially overcoming difficulties in getting vegetables and fruit at affordable prices. In the city of Surabaya, which has a population density of 8,958 people per km² and a population reaching 3,009,286 people in 2023, urban farming is an important solution. As the second largest city in Indonesia, the need for alternative agricultural land is very urgent. This research uses observation methods, participant observation, semi-structured interviews, and documentation. The author chose Oase Songo Sayur Village as the location for urban farming education. This location was chosen because apart from having a long history, Kampung Sayur Oase Songo also offers various interesting educational points. Songo Oase Vegetable Village provides an environment that supports learning about urban agriculture, from farming techniques to the economic benefits of this practice. Here, edutourism participants can learn about various environmentally friendly and efficient farming methods, as well as how to utilize limited land in urban areas to produce fresh food. With urban farming in Oase Songo Sayur Village, urban communities such as those in Surabaya can be more independent in meeting their food needs. This educational tourism functions as a means of education as well as an effort to improve the welfare of urban communities through sustainable agriculture. Urban farming is expected to become a model for other big cities in Indonesia to overcome land limitations and increase local food security. From the results of identifying these tourism elements, the author mapped out the types of education in urban farming education tourism packages which are classified based on duration, namely half day tour and one day tour
Kata Kunci : Wisata edukasi; urban farming; Kampung Sayur Oase Songo