Analisis Non-Linier Pembebanan Lentur Square Piles Pada Sekitar Sambungan Pelat Baja Dengan Finite Element
Muhammad Zulfikriansyah, Ir. Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE.; Prof. Iman Satyarno, M.E., Ph.D.; Angga Fajar, S.T., M.Eng., Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Teknik Sipil
Adanya
batasan panjang pada tiang pancang maka diperlukan sambungan yang efektif untuk
mendistribusikan beban yang diterima secara baik. Penelitian sebelumnya
mengenai uji perkuatan sambungan dengan baja profil siku pada square pile.
Sistem sambungan pelat baja yang dimodelkan secara numerik diusulkan sebagai
alternatif masalah ini. Tujuannya simulasi numerik ini dapat menjadi parameter
dalam melakukan studi selanjutnya.
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan momen lentur yang terjadi pada
sekitar sistem sambungan pelat baja square piles yang umum digunakan.
Terdapat dua model tiang pacang 250 mm x 250 mm dengan four-point loading
yang dianalisis: SP1 adalah tiang pancang tanpa sambungan dan SP2 adalah dua
tiang pancang dengan sambungan pelat baja yang memiliki tebal 8 mm dan 16
angkur pada tengah bentang. Analisis numerik ini menggunakan aplikasi finite
element, kemudian divalidasi dengan hasil eksperimen dari PT. Wijaya Karya
Beton. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perilaku tiang pancang akibat lentur
secara menyeluruh, sehingga dapat dibandingkan sebab penggunaan sambungan
maupun tanpa sambungan pada tiang pancang tersebut.
Berdasarkan
hasil eksperimen, nilai crack moment dan break moment SP2 yang
diperoleh masing-masing 2,76 t.m dan 5,67 t.m, dimana hasil tersebut 8?n 9%
lebih rendah dari SP1. Model numerik yang dikembangkan menunjukkan hasil yang
sangat baik dengan selisih SP1 dan SP2 pada crack moment dan break
moment antara 2% - 4?ri hasil eksperimen. Hasil model numerik yang
sangat baik ini dapat menjadi acuan dalam pemodelan konfigurasi sambungan yang
baru. Konfigurasi sambungan baru pada tulangan angkur dicoba agar dapat
mengurangi selisih crack moment dan break moment. Dengan
penambahan panjang pada angkur menjadi faktor utama dalam meningkatkan kekuatan
lentur sistem sambungan tiang pancang.
There
is a length limitation on the pile, so an effective connection is needed to
distribute the load received properly. Previous research on reinforcing
connection tests with angle profile steel on square piles. A numerically
modeled steel plate connection system is proposed as an alternative to this
problem. The aim is that this numerical simulation can be a parameter in
conducting further studies.
This
paper numerically examined the flexural moment resistance of concrete square
piles in vicinity of steel plate connections, a common practice of jointing
techniques. Two beam models of square pile 250 mm by 250 mm under a four-point
loading configuration were analyzed: SP1 was beam model without connection, and
SP2 was two piles jointed at mid-span by two welded steel plates of 8 mm thick
and 16 anchoring bars. The numerical analysis was developed using ABAQUS finite
element analysis program and validated by the experimental results provided by
Wijaya Karya Beton Co. Ltd. The aim is to determine the behavior of the pile
due to bending as a whole, so that it can be compared due to the use of
connections and without connections on the pile.
The
test results found that the magnitude of cracking and breaking moments of SP2
is 2,76 t.m and 5,67 t.m, respectively, which is 8% and 9% lower than those of
beam SP1. The developed numerical model showed a very good agreement with the
test result of SP1 and SP2 as error in predicting of both cracking and breaking
moments is between 2% to 4%. Utilizing this numerical model a new configuration
of anchor bars was proposed so that reduction of cracking and breaking moments
in vicinity of connection can be minimized. Increasing the length of the anchor
is a major factor in increasing the flexural strength of the pile connection
system.
Kata Kunci : Momen lentur, sambungan pelat baja, tiang pancang prategang, sambungan las, square piles