Gambaran Obat Hewan di Indonesia

Nala Aesy Salma, Dr. Apt. Nunung Yuniarti, S.F., M.Si; Apt. Muhammad Novrizal Abdi Sahid, M.Eng, Ph.D.

2024 | Skripsi | FARMASI

Kurangnya pengawasan terhadap penggunaan obat hewan dapat menyebabkan permasalahan yang serius pada kesehatan manusia, karena senyawa obat serta bahan baku obat hewan dan manusia memiliki banyak persamaan. Oleh karena itu, dibentuklah apotek veteriner sebagai pengawasan langsung dari apoteker maupun dokter hewan terhadap pelayanan dan distribusi obat. Penyalahgunaan obat pada hewan dianggap sebagai salah satu penyebab terjadinya resistensi antibiotik serta penyebab munculnya penyakit-penyakit baru dan permasalahan residu pada obat dan bahan baku obat. Kejadian tersebut dapat terjadi karena tidak diterimanya resep dokter hewan pada apotek non-veteriner. Hal ini menyebabkan kurangnya kontrol pelayanan dan distribusi obat hewan termasuk antibiotik, yang mengakibatkan terjadinya peningkatan resistensi antibiotik. Akibat lain adalah penggunaan obat ekstra label, yaitu penggunaan obat yang tidak sesuai dengan indikasi dalam label (obat manusia untuk hewan, indikasi, aplikasi, dan lain-lain).

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif. Deskripsi gambaran obat hewan akan dilakukan melalui pencatatan dan pengumpulan pada Apotek Veteriner UGM menggunakan lembar pengumpul data. Observasi dilakukan secara langsung di Apotek Veteriner UGM. Data yang dikumpulkan berupa informasi mengenai obat yang terdapat pada brosur obat di Apotek Veteriner UGM, yang nantinya akan digolongkan berdasarkan efek farmakologi di Indeks Obat Hewan Indonesia. Data yang diperoleh berasal dari pengamatan secara langsung di Apotek Veteriner UGM dan hasil pencarian jenis obat hewan di internet melalui website jual beli online dibandingkan untuk mengetahui gambaran peredaran obat hewan di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai ketersediaan obat hewan di Indonesia. Selain itu juga dapat digunakan sebagai data awal dalam rangka menyusun Formularium Obat Hewan di RSH Prof. Soeparwi UGM.

Hasil perbandingan kelengkapan informasi di Apotek Veteriner UGM dan toko online atau e-commerce menunjukkan bahwa kelengkapan informasi pada toko online tidak selengkap yang terdapat di Apotek Veteriner UGM, seperti pada “perhatian” dan “informasi lain” yang mempunyai persentase masing-masing 7?n 0% pada toko online, sedangkan pada apotek veteriner mempunyai persentase 100?n 21%. Dengan hasil tersebut perlu adanya regulasi dan pengawasan obat hewan yang dipasarkan secara online, karena terdapat jenis obat yang termasuk ke dalam kategori obat keras yang perlu pengawasan ketat. 

Lack of supervision over the use of animal medicines can cause serious problems for human health because drug compounds and raw materials for animal and human medicines have many similarities. Therefore, a veterinary pharmacy was formed to provide direct supervision from pharmacists and veterinarians regarding the service and distribution of medicines. Drug abuse in animals is considered to be one of the causes of antibiotic resistance as well as the cause of the emergence of new diseases and residue problems in drugs and medicinal raw materials. This incident could occur because the veterinarian's prescription was not received at a non-veterinary pharmacy. This causes a lack of control over the service and distribution of veterinary medicines, including antibiotics, which increases antibiotic resistance. Another consequence is the use of extra-label drugs, namely the use of drugs that do not comply with the indications on the label (human drugs for animals, indications, applications, etc.).

The research method used is qualitative-descriptive. Descriptions of veterinary drug descriptions will be carried out through recording and collection at the UGM Veterinary Pharmacy using data collection sheets. Observations were carried out directly at the UGM Veterinary Pharmacy. The data collected is in the form of information about drugs contained in drug brochures at the UGM Veterinary Pharmacy, which will later be classified based on pharmacological effects in the Indonesian Veterinary Drug Index. The data obtained came from direct observations at the UGM Veterinary Pharmacy and the results of searches for types of veterinary medicines on the internet via online buying and selling websites were compared to find out the picture of the distribution of veterinary medicines in Indonesia. This research is expected to provide information regarding the availability of veterinary medicines in Indonesia. It can also be used as initial data in preparing the Animal Medicine Formulary at RSH Prof. Soeparwi UGM.

The results of a comparison of the completeness of information at the UGM Veterinary Pharmacy and online or e-commerce stores show that the completeness of information in the online store is not as complete as that at the UGM Veterinary Pharmacy, such as "attention" and "other information" which have percentages of 7% and 0% in online stores, while in veterinary pharmacies the percentages are 100% and 21%. With these results, it is necessary to regulate and supervise veterinary drugs that are marketed online, because there are types of drugs that fall into the category of hard drugs that need strict supervision.

Kata Kunci : Obat hewan, apotek hewan, regulasi, toko online, e-commerce