Analisis Hubungan antara Usia dan Jenis Kelamin dengan Pengetahuan Pelecehan Seksual pada Remaja SMP dan MTs: Literature Review
Diah Nurfany, dr. Wikan Basworo, Sp.FM; dr. Martiana Suciningtyas T.A., Sp.FM., M.Kes; dr. Idha Arfianti W., Sp.FM., Ph.D
2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar Belakang: Masa remaja merupakan periode yang sangat rentan terhadap kekerasan seksual, dan kejadian ini cenderung lebih sering terjadi pada perempuan. Pelecehan seksual dapat terjadi di berbagai lingkungan, termasuk di lingkungan pendidikan. Fenomena ini tidak hanya menimbulkan dampak psikologis yang serius bagi korban, tetapi juga mengancam integritas pendidikan secara keseluruhan. Laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia tahun 2021 mencatat 18 kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan yang melibatkan 207 anak berusia 3 hingga 17 tahun sebagai korban. Selain itu, survei yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam Asesmen Nasional tahun 2022 menunjukkan bahwa 34,51% peserta didik berpotensi mengalami kekerasan seksual. Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas berperan penting dalam mendorong atau mencegah pelecehan seksual. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi bagaimana usia dan jenis kelamin memengaruhi pengetahuan remaja tentang pelecehan seksual.
Tujuan: Mengkaji tentang hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan pengetahuan pelecehan seksual pada remaja SMP dan MTs.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan pustaka terhadap jurnal-jurnal terakreditasi SINTA (S1-S5) yang membahas tentang hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan pengetahuan pelecehan seksual pada remaja SMP dan MTs.
Hasil: Berdasarkan pencarian pada pangkalan data elektronik Google Scholar, ditemukan total 150 jurnal terkait topik penelitian. Setelah melalui proses skrining dan eksklusi studi, jumlah jurnal yang relevan menjadi 9, yang terdiri dari 5 jurnal mengkaji populasi siswa SMP, sedangkan 4 jurnal lainnya mengkaji populasi siswa MTs. Variabel yang diteliti dalam jurnal-jurnal tersebut mencakup berbagai aspek kejadian, pengetahuan, sikap, dan perilaku terkait pelecehan seksual, termasuk pengaruh usia, jenis kelamin, dan faktor lingkungan.
Simpulan: Remaja pertengahan cenderung memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang pelecehan seksual dibandingkan remaja awal, dan remaja perempuan umumnya menunjukkan pengetahuan yang lebih baik dibandingkan remaja laki-laki.
Background: Adolescence is a period highly vulnerable to sexual violence, and this issue tends to occur more frequently among girls. Sexual harassment can occur in various settings, including educational environments. This phenomenon not only has serious psychological impacts on the victims but also threatens the overall integrity of education. The Indonesian Child Protection Commission reported 18 cases of sexual violence in educational institutions in 2021, involving 207 children aged 3 to 17 years as victims. Additionally, a survey conducted by the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology in the National Assessment of 2022 showed that 34.51% of students are at risk of experiencing sexual violence. Adolescents’ knowledge of reproductive health and sexuality plays a crucial role in either encouraging or preventing sexual harassment. Therefore, it is important to explore how age and gender influence adolescents’ knowledge of sexual harassment.
Objective: To asses the relationship between age and gender and the knowledge of sexual harassment among junior high school students.
Methods: The method used in this research is a literature review of SINTA-accredited journals (S1-S5) that discuss the relationship between age and gender and the knowledge of sexual harassment among junior high school and Islamic junior high school students.
Results: Based on a search in the Google Scholar electronic database, a total of 150 journals related to the research topic were found. After a screening and exclusion process, the number of relevant journals was reduced to 9, consisting of 5 journals that studied the population of junior high school students, while the other 4 journals focused on Islamic junior high school students. The variables examined in these journals include various aspects of incidents, knowledge, attitudes, and behaviors related to sexual harassment, including the influence of age, gender, and environmental factors.
Conclusion: Mid-adolescents tend to have a better understanding of sexual harassment compared to early adolescents, and girls generally demonstrate better knowledge than boys.
Kata Kunci : Pengetahuan Pelecehan Seksual, Usia, Jenis Kelamin, SMP, MTs