Undergraduate Medical Students Perspective on the Online Learning of Anatomy Practical Sessions in the Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing Gadjah Mada University
Kezia Benedicta Saurma Mora G. Marbun, dr. Junaedy Yunus, M.Sc., Ph.D; dr. Rachmadya Nur Hidayah, M.Sc., Ph.D
2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar Belakang : Anatomi diajarkan selama tahun pra-klinis melalui kuliah dan sesi praktikum laboratorium. Sebelum pandemi, proseksi kadaver dengan bantuan instruktur adalah alat pembelajaran utama. Pandemi Covid-19 mengubah pendidikan medis dari tatap muka menjadi pembelajaran daring. Perubahan ini bertujuan untuk mencapai hasil pembelajaran yang serupa dengan pembelajaran luring dan evaluasi diperlukan untuk menilai dampaknya dari perspektif mahasiswa.
Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi perpsektif mahasiswa kedokteran tingkat sarjana dalam sesi praktikum anatomi daring di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada.
Metode: Sebuah studi deskriptif dilakukan dengan metode cross-sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala Likert untuk memperoleh data kuantitatif dan kuesioner dengan pertanyaan terbuka sebagai data kualitatif untuk mengukur, dan menyimpulkan pandangan mahasiswa tentang sesi praktikum anatomi daring di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa kedokteran angkatan 2020-2022 di Universtias Gadjah Mada yang memiliki pengalaman belajar anatomi selama pandemi Covid-19.
Hasil: Studi tentang perspektif mahasiswa di Universitas Gadjah Mada menyoroti aspek yang perlu ditingkatkan dalam sesi praktikum anatomi daring. Mahasiswa menghargai jadwal yang fleksibel, tetapi menghadapi tantangan dengan berkurangnya interaksi, keterlibatan, dan ketiadaan kadaver. Masalah teknis juga membatasi efektivitas meskipun pandangan terhadap media pembelajaran secara umum positif. Pendekatan campuran yang menggabungkan format daring dan tradisional diusulkan untuk meningkatkan pengalaman belajar.
Kesimpulan: Dampak pembelajaran anatomi daring pada pengalaman mahasiswa beragam. Sesi daring menawarkan fleksibilitas dan akses ke berbagai sumber pendidikan, tetapi kekurangan sumber daya fisik dan komponen interaktif membatasi kemampuan mahasiswa untuk sepenuhnya memahami materi. Ketiadaan kadaver menghambat visualisasi aspek tiga dimensi anatomi manusia yang penting untuk aplikasi klinis. Umpan balik dari mahasiswa menyoroti pentingnya representasi anatomi yang autentik utnuk keterlibatan dan hasil pembelajaran yang lebih baik.
Background: Anatomy is taught during the pre-clinical years through lectures and laboratory practical sessions. Before the pandemic, cadaveric prosections with instructor assistance were the primary learning tool. The Covid-19 changed medical education from face-to-face to online learning. Anatomy learning transitioneed to complete online learning using a management system, Powerpoint presentations, and cadaveric protection videos, with modified teaching strategies. These changes aim to achieve similar outcomes to offline learning, and an evaluation is needed to assess the impact from students perspectives.
Objective: This study aims to explore undergraduate medical students perspectives in online anatomy practical sessions at the Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing Gadjah Mada University.
Method: A descriptive cross-sectional study was conducted using a Likert scale questionnaire for quantitative data and open-ended questions for qualitative data to assess students' views on online anatomy practical sessions at the Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing Gadjah Mada University. The research included medical students from the 2020 to 2022 batches who experienced learning anatomy during the Covid-19 pandemic.
Result: The study on student perspectives at Gadjah Mada University highlight both strengths and areas for improvement in online anatomy practical sessions. Students appreciated digital tools and flexible scheduling but faced challenges with decreased interaction, engagement, and the absence of cadavers. Technical issues also limits effectiveness despite generally positive views on learning media. A blended approach combining online and traditional formats is proposed to enhance the learning experience.
Conclusion: The impact of online anatomy learning on student experience is diverse. While online sessions offered flexibility and access to diverse educational resources, the lack of physical resources and interactive components limited students ability to fully grasp the content. The absence of cadavers hindered visualization of the three-dimensional aspects of human anatomy, crucial for clinical applications. Feedback from students highlighted the importance of authentic anatomical representations for better engagement and learning outcomes. In summary a blended approach combining cadaver-based learning with technological tools could optimize future anatomy education, addressing both the advantages and limitations of online learning.
Kata Kunci : anatomi, daring, pembelajaran, sesi praktikum, Covid-19, mahasiswa, perspektif