Laporkan Masalah

Pengaruh asam maleat sebagai kondisioner terhadap kekuatan tarik perlekatan semen Ionomer kaca tipe II :: Penelitian laboratoris

SUMANTRI, Dr.drg. Widjijono, SU

2004 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Gigi

Semen ionomer kaca merupakan salah satu bahan yang sering digunakan sebagai bahan tumpatan gigi. Perlekatan semen ionomer kaca sangat dipengaruhi oleh kebersihan permukaan kavitas. Smear layer dan bahan-bahan lain yang menutupi kavitas gigi harus dihilangkan dengan menggunakan kondisioner. Asam maleat mempunyai dua gugus karboksilat tiap molekulnya dimungkinkan menghasilkan pembersihan smear layer pada email dan dentin lebih banyak dan lebih kuat terhadap perlekatan semen ionomer kaca dibandingkan dengan penggunaan asam poliakrilat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh reaksi kadar asam maleat sebagai kondisioner terhadap kekuatan tarik perlekatan semen ionomer kaca tipe II. Jenis penelitian yang dilakukan berupa eksperimental murni, yang menggunakan 20 gigi premolar pertama atas, secara random dibagi empat kelompok tiap kelompok terdiri dari 5 buah sampel. Pada kelompok I sebagai kelompok kontrol dilakukan pengolesan asam poliakrilat 10%, sedangkan kelompok II, III, IV, dilakukan pengolesan asam maleat pada daerah preparasi masing-masing 5%, 10%, dan 20%. Hasil penelitian menunjukkan rerata kekuatan tarik perlekatan antara 0,916 sampai 1,894 kg/cm2. Analisis variansi satu arah menunjukkan adanya pengaruh bermakna akibat pengolesan asam maleat dan asam poliakrilat sebagai kondisioner terhadap kekuatan tarik pelekatan semen ionomer tipe II. Pada uji beda rerata antar kelompok (LSD0,05) terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) kecuali kelompok III dengan kelompok IV tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang bermakna penggunaan variasi kandungan asam maleat 5% sampai 20% dan asam poliakrilat 10% sebagai kondisioner dan rerata kekuatan tarik perlekatan semen ionomer kaca pada asam maleat 10% dan 20% berbeda tetapi tidak bermakna. Pengaruh kekuatan tarik perlekatan dengan menggunakan asam maleat 10% adalah menunjukkan kadar yang paling efektif sebagai kondisioner

Glass ionomer cement is one of common materials used for tooth restoration. The attachment of glass ionomer cement is extremely influenced by the cleanliness of cavity surface. Debridement smear layer and other materials that covering cavity should be done with conditioner. Maleic acid had two-carboxyl group in each of its molecule, allowed to produce more cleanliness of smear layer and stronger bonding with enamel and dentin than polyacrylic acid. The aim of this study was to know the effect of maleic acid content reaction as conditioner toward the tensile bond strength of type II glass ionomer cement. This pure experimental study using of 20 maxillary first premolars, randomly divided into four groups, each consists of 5 samples. Group I, as a control group, applied with 10% polyacrylic acid, while groups II, III, and IV applied with 5%, 10% and 20% maleic acid, respectively. The result shows that the mean of tensile bond strength range from 0.916 to 1.894 kg/cm2. Oneway ANOVA shows that there is significant effect from applying maleic acid and polyacrylic acid as conditioner toward tensile bond strength of type II glass ionomer cement. There is significantly difference (p<0.05) for mean variance test between groups (LSD0.05), but no significant difference betwen group III and IV (p>0.05). The results of research, conclude that there is significant effect by varying use of 5% to 10% maleic acid content and 10% polyacrylic acid as conditioner and mean of tensile bond strength on 10% and 20% maleic acid are different but not significant. The effect of tensile bond strength using of 10% maleic acid is the most effective conditioner.

Kata Kunci : Gigi,Bahan Tumpatan,Semen Ionomer Tipe II,Asam Maleat, Maleic Acid - Glass Ionomer Cement – Conditioner – Tensile bond strength


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.