Laporkan Masalah

PENGARUH INDUCED MOLTING DENGAN PEMUASAAN TUJUH HARI PADA AYAM PETELUR UMUR 127 MINGGU TERHADAP KUALITAS TELUR

Khaerur Reza, Prof. Ir. Wihandoyo, MS.Ph.D.; Ir. Sri Sudaryati, MS.

2013 | Skripsi | S1 PETERNAKAN

PENGARUH INDUCED MOLTING DENGAN PEMUASAAN TUJUH HARI PADA AYAM PETELUR UMUR 127 MINGGU TERHADAP KUALITAS TELUR Khaerur Reza 08/273123/PT/05612 Intisari Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi ilmiah tentang pengaruh induced molting dengan pemuasaan selama 7 hari dan dilanjutkan pemberian pakan dengan protein yang berbeda terhadap kualitas telur. 108 ekor ayam petelur strain Lohmann brown berumur 127 minggu, dibagi secara acak menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok pertama sebagai kontrol yang disebut non induced molting (NIM). Kelompok yang lainnya dilakukan perlakuan (IM) dibagi menjadi kelompok IM17, IM19 dan IM21 dilakukan pemuasaan selama 7 hari dan dilanjutkan pemberian pakan recovery selama 7 hari dengan kandungan protein yaitu berturut-turut 17, 19 dan 21%. Setelah dilakukan pemberian pakan recovery semua kelompok ayam kembali diberikan pakan komersial dengan kandungan CP 17 dan ME 2700 kcal. Data yang diambil meliputi berat telur (g), haugh unit, warna yolk, berat kerabang (g) dan tebal kerabang (mm). Konsumsi pakan dan CP menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan (P<0,01). Kualitas telur menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (P<0,01) pada berat kerabang antar NIM, IM17, IM19 dan IM 21 yaitu berturut-turut 7,53, 7,99, 7,69 dan 7,78 g, tebal kerabang antar NIM, IM17, IM19 dan IM21 yaitu berturut-turut 0,368, 0,392, 0,371 dan 0,382 mm. Perbedaan yang signifikan (P<0,05) terdapat pada berat telur antar NIM, IM17, IM19 dan IM21 yaitu berturutturut 63,69, 65,65, 63,72 dan 63,81 g/butir. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat metode induced molting dengan pemuasaan 7 hari berakibat pada kenaikan konsumsi pakan dan crude protein dan terbukti menaikkan kualitas telur. Kualitas yang paling baik ditunjukkan pada IM17 (Kata kunci : kualitas telur, induced molting, level protein 17%, 19% dan 21%)

THE EFFECT OF INDUCED MOLTING BY SEVEN DAYS FASTING REMOVAL AT 127 WEEK ON EGG QUALITY OF LAYING HENS Khaerur Reza 08/273123/PT/05612 Abstract This research was conducted to evaluate the effect of induced moulting by using 7 days fasting and followed by using different protein level in the diet on the egg’s quality. This research used 108 Lohmann brown strain aged 127 weeks, were randomly allocated to four different treatments. First treatments were controle group, namely non induced molting (NIM). The other groups (IM) were 7 days fasting followed by recovery feeding with 17, 19 and 21% protein content in the diet for IM17, IM19 and IM21 respectively. After recovery feeding, all the hens fed with commercial diet contain 17% CP, 2700 Kcal ME. Data taken were eggs weight, haugh unit, yolk colour, shell weight and shell thickness. Feed consumption and crude protein consumption show significantly different (P<0,01). Egg quality showing significantly different (P<0,01) on shell weight between NIM, IM17,IM19 and IM21 respectively 0,368, 0,392, 0,371 dan 0,382 mm, shell thickness between NIM, IM17, IM19 and IM21respectively 0,368, 0,392, 0,371 and 0,382 mm. Egg quality had different was significant (P<0,05) on eggs weight between NIM, IM17, IM19 and IM21 were 63,69, 65,65, 63,72 dan 63,81 g respectively. from this research can be concluded that the induced molting methode with 7 days fasting increase feed consumption and crude protein consumption and inreased egg quality. The best performance had showed on IM17. (Keywords: Productivity, laying hens, induced molting, protein level of 17%, 19% and 21%)

Kata Kunci : kualitas telur, induced molting, level protein 17%, 19% dan 21%


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.