Kinerja Finansial Perusahaan Agribisnis di Bursa Efek Indonesia

Rizqi Maharani Prestasyawati, Dr. Ir. Lestari Rahayu Waluyati, M.P.; Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc.; Prof. Jamhari, S.P, M.P.

2024 | Tesis | S2 Magister Manj.Agribisnis

Harga saham perusahaan agribisnis mengalami penurunan selama dua tahun terakhir, menjadi permasalahan tersendiri bagi pengusaha maupun calon investor. Rasio keuangan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan sebagai tolok ukur kinerja keuangan suatu perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja finansial perusahaan agribisnis dan mengetahui pengaruhnya terhadap stock return. Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif.  Jenis data berupa data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan agribisnis yang terdaftar di Indonesian Stock Exchange (IDX) tahun 2019-2022. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, data yang digunakan sebanyak sebanyak 30 perusahaan. Metode analisis data yang digunakan analisis deskriptif dan analisis regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja finansial perusahaan agribisnis di Bursa Efek Indonesia menurut rasio Debt to Equity Ratio dan Return On Asset tidak sehat tahun 2022. Menurut rasio Current Ratio dan Dividend Yield sehat tahun 2021-2022, sedangkan menurut rasio Earning Yieldsehat tahun 2022. Kinerja finansial perusahaan agribisnis di Bursa Efek Indonesia berada di atas rasio rata-rata industri adalah perusahaan sub sektor perkebunan. Kinerja finansial perusahaan agribisnis di Bursa Efek Indonesia yang berada di bawah  rata-rata industri adalah perusahaan subsektor perikanan, peternakan, dan pertanian. Dividenyield berpengaruh positif dan signifikan terhadap stock return perusahaan agribisnis di Bursa Efek Indonesia . Studi ini menyarankan untuk peningkatan rasio dividend yield, bagi investor harus memperhatikan debt to equity ratio, dan bagi pemerintah dapat memberikan kemudahan akses permodalan melalui bank milik negara dan menangani kredit bermasalah melalui restrukturisasi kredit. 

The stock price of agribusiness companies has declined over the past two years, becoming a problem for entrepreneurs and potential investors. Financial ratios are one way that can be used as a benchmark for a company's financial performance. The purpose of this study is to determine the financial performance of agribusiness companies and determine their effect on stock returns. The research method uses descriptive research. The type of data is secondary data obtained from the financial statements of agribusiness companies listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) in 2019-2022. Sampling using purposive sampling technique, the data used is 30 companies. The data analysis method used is descriptive analysis and panel data regression analysis. The results of the study show that the financial performance of agribusiness companies on the Indonesia Stock Exchange according to the Debt to Equity Ratio and Return On Asset ratios is unhealthy in 2022. According to the Current Ratio and Dividend Yield ratios, it is healthy in 2021-2022, while according to the Earning Yield ratio it is healthy in 2022. The financial performance of agribusiness companies on the Indonesia Stock Exchange is above the industry average ratio, namely plantation sub-sector companies. The financial performance of agribusiness companies on the Indonesia Stock Exchange that are below the industry average are companies in the fisheries, livestock, and agriculture subsectors. Dividend yield has a positive and significant effect on the stock return of agribusiness companies on the Indonesia Stock Exchange. This study suggests that to increase the dividend yield ratio, investors should pay attention to the debt to equity ratio, and the government can provide easy access to capital through state-owned banks and handle problematic loans through credit restructuring.

Kata Kunci : Kinerja Finansial, Perusahaan Agribisnis, Rasio keuangan